ANALISA PENGARUH PANJANG KUMPARAN PRIMER PADA TRANSFORMATOR TERHADAP GAYA GERAK LISTRIK YANG DIHASILKAN
Abstract
Transformator dibuat untuk menyesuaikan tegangan yang dibutuhkan dalam konsumsi energi listrik arus bolak balik. Dimana sebuah peralatan elektronik memiliki spesifik tegangan tertentu dalam menjalankannya. Seperti tegangan listrik yang dijual oleh pembangkit listrik Negara (PLN) yaitu 220 V, sehingga dibutuhkan sebuah transformator yang dapat menghasilkan tegangan keluaran tetap pada kisaran tersebut. Berdasarkan kebutuhan tersebut sehingga dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh variasi panjang kumparan primer terhadap tegangan yang dihasilkan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh variasi panjang kumparan primer terhadap tegangan yang dihasilkan. Hubungan variasi panjang kumparan primer terhadap tegangan keluaran kumparan sekunder dibuat dalam bentuk tabel dan grafik. Selain itu, juga dilakukan analisis pengaruh variasi panjang kumparan primer terhadap daya listrik pada transformator. Dimana daya listrik yang diukur untuk mengetahui besar konsumsi listrik dari setiap variasi kumparan pada transformator.
Pengukuran tegangan keluaran kumparan sekunder dilakukan pada setiap variasi panjang kumparan primer. Variasi panjang kumparan primer dari 1 cm hingga 15 cm dengan selisih 1 cm. Sedangkan untuk kumparan sekunder berjumlah 3 yaitu dengan panjang 3 cm, 6 cm, dan 9 cm. Begitu juga pengukuran daya listrik dilakukan pada setiap variasi panjang kumparan primer, dengan metode 3 volt meter. Dari hasil pengukuran tersebut dihitung daya listrik dan sudut faktor daya. Sedangkan untuk menentukan besar kesalahan pengukuran digunakan standart deviasi.
Besar tegangan keluaran yang terukur pada kumparan sekunder berubah secara linier terhadap variasi panjang kumparan primer, yaitu semakin panjang kumparan primer tegangan yang terukur semakin kecil. Besar R-square dari grafik untuk kumparan sekunder 3 cm, 6 cm, dan 9 cm yaitu 0.9603, 0.9775, dan 0.9822. Namun bila dilihat dari seluruh data pada kumparan sekunder yang sama, terdapat beberapa anomali, yaitu dengan bertambah panjang kumparan primer, tegangan yang terukur tidak mengalami penurunan. Yaitu untuk kumparan sekunder 3 cm terjadi pada panjang kumparan primer 12 cm. Sedangkan pada kumparan sekunder 6 cm terjadi pada panjang kumparan primer 10 cm, dan 14 cm. Dan pada kumpran sekunder 9 cm terjadi pada kumparan primer 15 cm. Untuk sudut faktor daya didapatkan nilai yang perubahannya tidak terlalu baik. Hal ini bila ditinjau dari pengaruh panjang kumparan terhadap pergeseran daya tidak terlau besar berdasarkan persamaan. Besar sudut faktor daya yang didapatkan bekisar pada 760 hingga 780 untuk setiap variasi panjang kumparan primer dengan panjang kumparan sekunder 3 cm. Untuk panjang kumparan sekunder 6 cm didapatkan besar sudut berkisar 760 hingga 770. Sedangkan pada kumparan sekunder 9 cm besar sudut faktor daya yaitu berkisar pada 760 hingga
790. Ketika dilihat dari besar kesalah pengukuran dengan standar deviasi nilai terkecil pada kumparan sekunder 3 cm yaitu 12.70 pada kumparan primer 13 dan 15 cm dan terbesar 13.50 pada kumparan primer 1 dan 2 cm. Untuk panjang kumparan sekunder 6 cm kesalan pengukuran dari standar deviasi yaitu terkecil 12.40 pada kumparan primer 14 cm dan terbesar 13.10 pada kumparan primer 2 cm. Sedangkan pada kumparan sekunder 9 cm besar keslahan dari standar deviasi yaitu terkecil 12.60 pada kumparan primer 15 cm dan terbesar 13.20 pada kumparan primer 2 cm.