PENGARUH INBREEDING TERHADAP VIABILITAS LALAT BUAH (Drosophilla melanogaster Meigen) STRAIN NORMAL
Abstract
Mahluk hidup baik itu tumbuhan maupun hewan berkembang biak secara
seksual melalui perkawinan. Pola Perkawinan di alam pada makhluk hidup dibedakan
menjadi dua tipe yaitu outbreeding dan inbreeding. Outbreeding adalah perkawinan
dua individu yang tidak memiliki hubungan keluarga, sedangkan inbreeding adalah
perkawinan dua individu yang memiliki hubungan keluarga. Perkawinan inbreeding
menimbulkan inbreeding depression yang berpengaruh terhadap fenotip dan
viabilitasnya. Hal ini akibat adanya penurunan heterosigositas dan terjadi peningkatan
homosigositas. Adanya peningkatan homosigositas maka gen yang sebelumnya
tersembunyi dalam genotip heterosigosit akan terekspresi lebih cepat. Sebagian besar
gen yang merugikan akibat inbreeding akan muncul menyebabkan terjadi perubahan
ukuran, penurunan fertilitas, lebih rentan terhadap penyakit sehingga kekuatan dan
kemampuan hidup atau viabilitas menurun. Viabilitas mahluk hidup dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
Inbreeding terhadap viabilitas lalat buah (Drosophilla melanogaster Meigen) strain
normal.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan yaitu satu kontrol (outbreeding) dan tiga tipe inbreeding yaitu perkawinan
saudara kandung, sepupu, paman keponakan, yang masing- masing perlakuan
dilakukan 6 ulangan. Parameter yang diamati adalah persentase daya hidup larva-pupa,
pupa-imago dan larva-imago. Pengamatan ini dilakukan terhadap viabilitas pada
generasi F1. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji ANAVA, jika ada
perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan Perkawinan inbreeding menurunkan
viabilitas D. melanogaster strain normal. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil rata-rata
persentase viabilitas ANAVA bahwa persentase viabilitas D. melanogaster strain
normal pada tahap larva-pupa, pupa-imago dan larva-imago. Dari hasil analisis
statistik menunjukkan tahap perkembangan larva-pupa didapatkan F hitung (4,37) > F
tabel (3,09), pupa-imago didapatkan F hitung (5,15) > F tabel (3,09), larva-imago F
hitung (3,63) > F tabel (3,09). Hasil tersebut membuktikan bahwa perkawinan
outbreeding berbeda nyata dengan perkawinan inbreeding. Uji DMRT menunjukkan
antar pola perkawinan inbreeding tidak berbeda nyata.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa inbreeding menurukan
viabilitas D. melanogaster strain normal. Perbedaan pola perkawinan inbreeding
(perkawinan saudara kandung, paman keponakan dan saudara sepupu) tidak
berpengaruh terhadap viabilitas D. melanogaster strain normal pada tahap larva-pupa,
pupa-imago dan larva-imago.