Show simple item record

dc.contributor.advisorGANI, Agus Abdul
dc.contributor.advisorBACHTIAR, Rayendra Wahyu
dc.contributor.authorANJARWATI, Eka
dc.date.accessioned2017-10-23T10:03:35Z
dc.date.available2017-10-23T10:03:35Z
dc.date.issued2017-10-23
dc.identifier.nimNIM120210102053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82511
dc.description.abstractFisika merupakan ilmu yang bersifat empiris, artinya setiap hal yang dipelajari dalam fisika didasarkan pada hasil pengamatan tentang alam dan gejala- gejalanya. Sehingga fisika tidak hanya berisi tentang teori-teori atau rumus-rumus untuk dihafal, akan tetapi dalam fisika berisi banyak konsep yang harus dipahami secara mendalam. Oleh karena itu, siswa harus benar-benar memahami tentang konsep dasar fisika sebelum melangkah yang lebih rumit dan masuk ke aplikasinya. Berdasarkan hasil angket yang telah tersebar 75.86% siswa menyatakan bahwa tidak pernah melaksanakan pembelajaran fisika di laboratorium sekolah. Proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru masih menggunakan metode ceramah, penugasan, kurang kreatif, kurang variatif dan tidak memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran kurang menarik dan terasa monoton yang mengakibatkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah. Pembelajaran yang demikian akan menyebabkan kemampuan berpikir siswa yang rendah dan berdampak pada hasil belajar. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru fisika di beberapa Kabupaten Banyuwangi diantaranya yaitu menyebutkan bahwa pembelajaran di sekolah masih cenderung berpusat pada guru dengan metode ceramah sedangkan untuk metode eksperimen maupun percobaan jarang dilakukan sehingga kemampuan berupa sikap ilmiah serta prosedur ilmiah juga kurang di latihkan. Permsalahan dalaam proses pembelajaran diantaranta Pertama pembelajaran fisika banyak mengandung prinsip, konsep, dan teori yang abstrak sulit dipahami oleh siswa. Kedua, siswa kurang optimal saat mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswa kurang baik dan berakibat siswa hanya menghafal materi. Ketiga, siswa mengganggap pembelajaran fisika sebagai hal yang sulit untuk dipelajari sehingga pada proses pembelajaran siswa kurang antusias dalam belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji pengaruh model problem Based Learning disertai tugas analisis terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran fisika di SMAN 1 Cluring. (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa selama pembelajaran menggunakan model problem Based Learning disertai tugas analisis dalam pembelajaran fisika di SMAN 1 Cluring. Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sampel penelitian ditentukan menggunakan metode cluster random sampling dan teknik undian, sehingga terpilih 2 kelas yaitu kelas XI-MIPA 1 dan XI-MIPA 4. Desain penelitian menggunakan desain penelitian post-test only control group. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dokumentasi, wawancara, dan instrumen. Analisis data menggunakan Independent Samples T-test dengan bantuan software SPSS versi 20 untuk mengkaji hipotesis penelitian , sedangkan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan teknik observasi dengan instrumen lembar observasi yang disimpulkan dengan kriteria skor aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil uji statistik (Independent Sample T-test) terhadap skor hasil belajar kognitif menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata (𝛼) sehingga berdasarkan kriteria pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Berdasarkan skor hasil observasi aktivitas belajar selama pembelajaran menggunakan model problem Based Learning disertai tugas analisis didapatkan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis sebesar 89,84%. Sehingga berdasarkan hasil yang diuraikan tersebut, kesimpulan dari penelitian ini adalah model problem Based Learning disertai tugas analisis berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA 1 pada pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Cluring, serta kemampuan berpikir kritis siswa selama pembelajaran menggunakan model problem Based Learning disertai tugas analisis dalam kategori sangat baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120210102053;
dc.subjectMODEL PROBLEM BASED LEARNINGen_US
dc.subjectTUGAS ANALISIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISen_US
dc.subjectPADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 1 CLURINGen_US
dc.titlePENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI TUGAS ANALISIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 1 CLURINGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record