dc.description.abstract | Anak usia sekolah merupakan masa usia kelompok (gang-age) yaitu mulai adanya perhatian, hubungan, dan kerjasama antar teman. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 18 siswa di SDN Jember Lor 1 Kabupaten Jember menunjukkan bahwa siswa-siswi tersebut memiliki smartphone. Siswa tersebut menggunakan smartphone untuk belajar, chatting, browsing, selfie, dan bermain game. Smartphone mempermudah komunikasi dengan teman atau keluarga dengan media sosial serta menjadi sarana informasi dan pengetahuan dengan akses internet. Siswa menggunakan smartphone rata-rata 2-5 jam per hari. Guru SDN Jember Lor 1 Kabupaten Jember mengatakan bahwa masalah yang pernah terjadi pada siswa yaitu bertengkar, mengejek, menyendiri, susah untuk dinasihati, tidak mau berteman dengan siswa tertentu, tidak peduli dengan lingkungan dan orang lain, dan tidak menghormati orang yang lebih tua. Selain itu, terdapat siswa yang tidak segera meninggalkan sekolah karena bermain smartphone dengan temannya ketika pulang sekolah. Guru mendapati siswa tersebut asyik bermain game dengan smartphonennya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan penggunaan smartphone dengan interaksi sosial anak usia sekolah di SDN Jember Lor 1 Kabupaten Jember. Manfaat dari penelitian adalah bagi peneliti yaitu mampu berpikir kritis secara ilmiah dan menambah pengetahuan serta menciptakan strategi untuk penyelesaian masalah, bagi institusi pendidikan keperawatan yaitu dapat menambah pengetahuan serta sebagai sumber referensi mengenai interaksi sosial anak usia sekolah, bagi masyarakat yaitu dapat menambah informasi orang tua dan pihak sekolah dalam mendidik anak usia sekolah, dan bagi pelayanan kesehatan yaitu dapat menjadi sumber informasi untuk pemecahan masalah kesehatan di masyarakat khususnya di lingkungan sekolah dan keluarga.
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penyusunan proposal hingga publikasi dilakukan mulai Oktober 2016 hingga Juli 2017. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 393 siswa dan jumlah sampel sebanyak 199 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah nilai R untuk kuesioner penggunaan smartphone sebesar 0,866 dan kuesioner interaksi sosial sebesar 0,880.
Hasil uji spearman menunjukkan ada hubungan penggunaan smartphone dengan interaksi sosial anak usia sekolah di SDN Jember Lor 1 Kabupaten Jember (p value = 0,001; CI = 95%). Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mempengaruhi interaksi sosial anak usia sekolah menjadi maladaptif seperti pembangkangan, agresi, berselisih, tingkah laku berkuasa, dan mementingkan diri sendiri. Sebagian besar siswa memiliki aplikasi seperti BBM, Whatsapp, Line, Path, Instagram, game, dan aplikasi untuk belajar. Dampak positif pada smartphone diperoleh jika dengan pendampingan orang tua. Tidak dianjurkan untuk digunakan secara mandiri. Durasi yang dianjurkan untuk anak usia sekolah dalam penggunaan smartphone yaitu tidak lebih dari dua jam dalam sehari. Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan implikasi keperawatan. Implikasi keperawatan yang dapat dilakukan dari hasil penelitian ini dapat mengacu pada UU No. 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. | en_US |