dc.description.abstract | Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi : konverter SEPIC,
TEG, baterai, algoritma MPPT InC, dan sistem charging baik secara direct maupun
dengan MPPT InC. hasil pengujian konverter SEPIC menunjukkan konverter yang
didesain sudah bekerja dan memiliki efisiensi rata-rata sebesar 60%. TEG yang
telah didesain dapat menghasilkan tegangan open circuit (VOC) sebesar 11.25 V dan
arus short circuit (ISC) sebesar 1.45 A. Baterai yang telah diuji juga masih dalam
kondisi baik dengan kapasitas baterai sebesar 6 V 4.5 Ah. Sedangkan algoritma
MPPT InC yang telah dibuat telah mampu bekerja dengan baik dalam mencari titik
daya maksimum. Saat dilakukan pengujian charging menggunakan TEG dengan
beda temperatur (ΔT) sebesar 119°, daya charging dengan direct (Pdirect) mencapai
1.24 W. Sedangkan pada saat menggunakan MPPT InC, daya meningkat hingga 1.7
W. peningkatan daya mencapai 0.46 W atau sekitar 37%. Namun saat pengujian
sistem charging pada 3 kondisi baterai yang berbeda dengan TEG, konverter tidak
dapat bekerja sebagai buck, hal ini dikarenakan tegangan TEG tidak mampu berada
diatas tegangan baterai. Sehingga dilakukan pengujian lagi menggunakan power
supply dengan tegangan baterai 4.4 V, 6.22 V, dan 6.5V. Hasil yang telah didapat
menunjukkan bahwa, MPPT telah mampu mengkondisikan konverter bekerja
sebagai buck maupun boost dalam mencari titik daya maksimum.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu MPPT InC mampu meningkatkan daya
charging hingga 37 % lebih besar dibandingkan dengan tanpa MPPT. Namun
MPPT InC masih memiliki power losses (PLS) pada konverter SEPIC, hal ini
menyebabkan turunnya efisiensi konverter. Disamping itu TEG yang telah didesain
cukup berpotensi untuk menghasilkan energi listrik. Tetapi untuk mencapai target
mencharging baterai 6 V 4.5 Ah selama 2.5 jam membutuhkan biaya cukup besar
yaitu 𝑅𝑝. 32.886.000, tetapi besarnya biaya dapat diminimalisir dengan cara
meningkatkan ΔT melalui penyempurnaan desain TEG agar daya yang dihasilkan
TEG lebih maksimal. | en_US |