| dc.description.abstract | Proses  KBM  di  kelas  XI-A2  SMAN  3  Jember  mengindikasikan  adanya 
permasalahan  baik  dari  guru  maupun  siswa.  Rendahnya  prestasi  belajar  fisika  tidak 
terlepas  dari  adanya  kecenderungan  pada  pembelajaran  yang  bersifat  abstrak  dan 
kurang  bermakna.  Observasi  awal  siklus  pada  proses  Kegiatan  Belajar  Mengajar 
(KBM) fisika di kelas XI-A2 SMAN 3 Jember meliputi aktivitas dan ketuntasan hasil 
belajar siswa. Aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah, hasil observasi dari 37 
siswa meliputi: bertanya 2,58%,  menjawab pertanyaan  guru 5,71%, memperhatikan 
penjelasan  guru  63,80%,  mencatat    68,57%,  dan  mengerjakan  tugas  18,09%.  Dari 
data tersebut, rata-rata  aktivitas belajar siswa hanya mencapai  31,75%.  Hasil belajar 
siswa  masih  tergolong  rendah,  dapat  ditunjukkan  dari  jumlah  siswa  yang  tuntas 
berdasarkan  nilai  ulangan  harian  mata  pelajaran  fisika  dari  37  siswa  hanya  4  siswa 
(10,81%) tuntas, sedangkan 33 siswa (89,19%) tidak tuntas.  
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  diperlukan  perbaikan  dengan  menerapkan 
pembelajaran  model  hands  and  minds  on  activity  untuk  meningkatkan  aktivitas  dan 
ketuntasan  hasil  belajar  fisika  siswa  kelas  XI-A2  SMAN  3  Jember.  Penelitian  ini 
bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar fisika selama penerapan dan 
peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika setelah penerapan model  hands and minds 
on  activity  pada  siswa  kelas  XI-A2  SMAN  3  Jember.  Hasil  penelitian  ini  dapat 
digunakan  sebagai  masukan  atau  alternatif  dalam  mengajar  fisika  dan  memperbaiki 
mutu pembelajaran. Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas dan dilakukan di 
kelas  XI-A2  SMAN  3  Jember  dengan  responden  berjumlah  35  siswa.  Teknik pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah  observasi,  wawancara,  tes,  dan 
dokumentasi.  Analisis  data  aktivitas  belajar  fisika  siswa  menggunakan  analisis 
deskriptif  kualitatif  dengan  rumus  persentase  dan  ketuntasan  belajar  fisika  siswa 
menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan rumus persentase. 
Berdasarkan  analisis  data  aktivitas  belajar  fisika  siswa  pra-siklus 
menunjukkan persentase aktivitas belajar siswa sebesar 41,960%. Pelaksanaan siklus 
I  menggunakan  pembelajaran  model  hands  and  minds  on  activity  yang  menuntut 
siswa  untuk  aktif  aspek  psikomotor,  aspek  kognitif,  dan  afektif  meningkatkan 
aktivitas  belajar  fisika  siswa  sebesar  77,842%  dengan  peningkatan  sebesar  35,882% 
terhadap  pra-siklus  sedangkan  pelaksanaan  siklus  II  sebesar  85,858%  dengan 
peningkatan  sebesar  48,898%  terhadap  pra-siklus.  Analisis  data  ketuntasan  belajar 
fisika siswa pra-siklus menunjukkan persentase ketuntasan belajar fisika melalui hasil 
post  test  dengan  hasil  kriteria  tingkat  keberhasilan  rendah  sebesar  26,471%  atau 
hanya 9 siswa  yang tuntas dari jumlah 34 siswa.  Pelaksanaan siklus  I menggunakan 
pembelajaran  model  hands  and  minds  on  activity  melalui  RPP  berkarakter  untuk 
menentukan  ketuntasan  hasil  belajar  aspek  psikomotor,  kognitif,  dan  afektif  dengan 
hasil kriteria tingkat keberhasilan sangat tinggi sebesar  85,294% atau 29  siswa  yang 
tuntas dari jumlah 34 siswa dengan peningkatan sebesar 58,823% terhadap pra-siklus 
sedangkan siklus II sebesar 93,939% atau 31 siswa yang tuntas dari jumlah 33 siswa 
dengan  peningkatan  sebesar  67,468%  terhadap  pra-siklus.  Berdasarkan  seluruh  hasil 
penelitian  menunjukkan  pembelajaran  model  hands  and  minds  on  activity  dapat 
meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas XI-A2 SMAN 
3 Jember. | en_US |