PENENTUAN WARNA DAN ANGKA SERAPAN MADU LOKAL MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE
Abstract
Data hasil penelitian penentuan warna dan angka serapan madu lokal
menggunakan Spektrofotometer UV-Visible adalah 25 data absorbansi (A). Data
tersebut kemudian dikonversi ke dalam mm pfund. Nilai skala hasil konversi
dalam mm pfund yang diperoleh kemudian dijadikan acuan pemetaan warna madu
lokal. Pemetaan warna madu lokal tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil
pemetaan warna madu Amerika yang telah berstandart USDA, sehingga nantinya
keduanya dapat terlihat perbandingan antara nilai mm pfund dan warna madu serta
perbandingan warna madu lokal Indonesia dengan warna madu Amerika yang
telah berstandart USDA.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai absorbansi dan nilai mm
pfund madu lokal diperoleh warna madu dari gelap ke terang yaitu madu madu
kelengkeng yaitu (87,1±0,8) kemudian berturut- turut madu kaliandra yaitu
(33,3±0,7), madu sumbawa kuning gelap yaitu (22,2±1,0), madu bunga randu yaitu
(16,0±1,0) dan madu sumbawa putih yaitu (4,1±0,4). Semakin terang warna madu
maka nilai absorbansi dan mm pfund semakin kecil. Sebaliknya, semakin gelap
warna madu maka nilai absorbansi dan mm pfund semakin besar. Hal ini sesuai
dengan pemetaan jenis madu Amerika, pemetaan warna madu dapat digunakan
untuk menjustifikasi asal-usul madu, selain itu madu Indonesia memiliki peluang
untuk disejajarkan dengan jenis madu Amerika walaupun berasal dari nektar
bunga yang berbeda tapi dari segi warna, madu Indonesia cukup baik disejajarkan
dengan madu Amerika dan tidak menutup kemungkinan bahwa madu Indonesia
memiliki kualitas yang tidak kalah dengan madu Amerika menurut standart
USDA.