PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN GAYA MENGGUNAKAN MEDIA REALITA SISWA KELAS IV SDN KALIANYAR 1 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Abstract
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar/Madarasah Ibtidaiyah pada umumnya
menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu model pembelajaran yang
menitik beratkan pada guru. Kegiatan pembelajaran di SDN Kalianyar 1 khususnya di
kelas IV masih belum sepenuhnya menerapkan model maupun metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan efektivitas belajar mengajar di kelas. Pada umumnya dalam
proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah ataupun metode
tanya tanya jawab dan penugasan yang terpusat pada buku teks. Hal ini berdampak
pada ketuntasan hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan
minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 65.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peningkatan
aktivitas belajar siswa selama proses penerapan model siklus belajar menggunakan
media realita pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalianyar 1 Bondowoso?; (2)
bagaimanakah peningkatan ketuntasan hasil belajar IPA melalui model Siklus Belajar
menggunakan media realita siswa kelas IV SDN Kalianyar 1 Bondowoso?.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas IV SDN Kalianyar 1 Bondowoso Tahun pelajaran 2011/2012 dengan penerapan
model siklus belajar menggunakan media realita; (2) meningkatkan ketuntasan belajar
IPA melalui model siklus belajar menggunakan media realita pokok bahasan gaya
siswa kelas IV SDN Kalianyar 1 Bondowoso tahun pelajaran 2011/2012. Penerapan
model Siklus Belajar dilakukan di kelas IV SDN Kalianyar 1 Bondowoso Tahun
pelajaran 2011/2012, dengan responden 22 siswa, yang terdiri atas 14 siswa laki-laki
dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, metode
pengumpulan data yang digunakan adalah: metode observasi, metode tes, metode
wawancara, dan metode dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keaktifan belajar siswa secara
klasikal pada siklus I sebesar 55,68% (termasuk kategori sedang), sedangkan pada
siklus II sebesar 75% (termasuk kategori aktif). Aktivitas belajar siswa dari siklus I
ke siklus II mengalami kenaikan atau meningkat sebesar 19,32%.
Pada siklus I rata-rata hasil belajarnya 63,45, sedangkan pada siklus II 72
sehingga meningkat 8,55. Ketuntasan hasil belajar klasikal pada siklus I 68,18%
tergolong mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Pada siklus II mencapai
81,82%, sehingga meningkat sebesar 13,64%. Dengan demikian standar ketuntasan
belajar secara klasikal dalam penelitian ini telah terpenuhi, sehingga penelitian ini
hanya dilakukan sebanyak 2 siklus.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan model siklus belajar pembelajaran IPA berjalan dengan baik dan lancar.
Aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II.
Penerapan model siklus belajar dengan media realita dapat dijadikan masukan
bagi peneliti lain untuk menerapkan penelitian lebih lanjut pokok bahasan yang
berbeda; model siklus belajar ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran dalam
pembelajaran IPA; hendaknya guru mampu dalam penguasaan kelas dan
merencanakan RPP dengan baik karena dalam model ini siswa dibagi ke dalam
kelompok yang membutuhkan perhatian dari guru. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah penerapan model pembelajaran siklus belajar dapat meningkatkan aktivitas
dan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kalianyar 1 Bondowoso Pokok
Bahasan Gaya.