Show simple item record

dc.contributor.authorPuji Lestari
dc.date.accessioned2013-12-11T09:13:07Z
dc.date.available2013-12-11T09:13:07Z
dc.date.issued2013-12-11
dc.identifier.nimNIM051810201050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8210
dc.description.abstractPerkembangan industri yang pesat dan tidak diimbangi adanya pengolahan limbah yang direkomendasikan akan memacu terjadinya pencemaran lingkungan. Sebagai contoh industri kertas di Surabaya telah mengkontribusi sekitar 98% dari seluruh limbah industri yang dibuang ke sungai Surabaya. Limbah-limbah tersebut diperkirakan mengandung logam berat diantaranya timbal, padahal air sungai di Surabaya digunakan sebagai bahan baku air minum, irigasi sawah atau tanaman misalnya semanggi, sehingga dikhawatirkan jika semanggi tersebut mengandung timbal. Timbal bukanlah unsur yang esensial dalam tanaman maupun tubuh manusia. Apabila masuk ke dalam tubuh manusia, baik melalui air minum atau tanaman (sayuran), akan tertimbun di dalam tulang dan sisanya dalam jaringan lunak seperti hati dan ginjal. Keracunan timbal pada manusia menyebabkan kerusakan pada ginjal, sistem reproduksi, hati, dan otak serta saraf sentral pada anak-anak. Pada tanaman, timbal dapat mempengaruhi jaringan daun yaitu mengubah struktur stomata dan kandungan klorofil serta mengakibatkan gejala klorosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek timbal pada tanaman semanggi, melalui sifat kelistrikan tanaman dengan mengukur perubahan beda potensial listrik, dan luas daun tanaman, serta efek visual daun akibat pemberian konsentrasi timbal yang berbeda. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika dan Green House Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Media tanam yang digunakan adalah pasir dan larutan Hoagland. Bibit semanggi yang telah terpilih ditanam, dan diberi perlakuan dengan variasi konsentrasi timbal (Pb) yang berbeda yaitu 0 ppm, 3 ppm, 10 ppm, 20 ppm, dan 50 ppm, dengan lima kali replikasi. Pengukuran diulang sebanyak lima kali, dan hasil pengukuran beda potensial listrik dan luas daun dianalisis dengan statistik one way ANOVA, sedangkan pengamatan visual dilakukan dengan mengamati perubahan warna daun semanggi selama pertumbuhan semanggi sampai pada minggu ke delapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi timbal yang bervariasi memberikan efek pada nilai beda potensial listrik tanaman semanggi yang berbeda-beda. Perubahan beda potensial listrik sudah teramati dari minggu ke lima pengukuran pada semua perlakuan konsentrasi Pb, beda potensial listrik dapat menjadi indikator yang baik terhadap efek timbal pada semanggi, jika dibandingkan dari pengamatan visual pada minggu ke tujuh. Demikian juga pada pengukuran luas daun yang baru menunjukkan efek signifikan pada minggu ke delapan, sedangkan pada minggu sebelumnya tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi pada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi tanaman semanggi yang ditanam di sekitar perairan sungai Surabaya, karena meskipun tanaman tersebut secara visual terlihat masih hijau segar dan baru menunjukkan gejala klorosis pada konsentrasi menengah-tinggi pada minggu delapan, tetapi mengacu pada beda potensialnya, tanaman tersebut sudah mengandung timbal tinggi, sehingga dapat diindikasikan tanaman semanggi tersebut terkontaminasi oleh timbal yang dampaknya berbahaya bagi kesehatan.en_US
dc.relation.ispartofseries051810201050;
dc.subjectMarsilea crenata Presl.en_US
dc.titleEFEK TIMBAL (Pb) PADA BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record