dc.description.abstract | Buku ini adalah hasil perenungan setelah membaca buku-
buku terkait dengan topik yang dibahas. Buku yang ditulis oleh
Glesne dan Peskhin, misalnya, sangat banyak dijadikan dasar
dalam penulisan buku ini. Kerangka dasar dari buku ini adalah
memberikan pengantar bagi orang yang ingin mulai melakukan
penelitian kualitatif. Karakteristik khusus sekaligus masalah terbesar
dalam penelitian kualitatif adalah interaksi tatap muka karena itu
mengharuskan peneliti untuk terlibat dalam kehidupan orang yang
diteliti. Seringkali keterlibatan tersebut menimbulkan bahaya atau masalah masalah lain. Interaksi tatap muka juga mengharuskan
adanya diskusi tentang hubungan yang ada, subyektifitas, dan
masalah-masalah etika lainnya. Hubungan antara peneliti dan
yang diteliti menjadi begitu penting sehingga bisa mempengaruhi
keputusan tentang siapa dan apa yang akan dipelajari.
Dalam penelitian kuantitatif, hal yang diteliti disebut dengan
subyek. Istilah subyek tidak digunakan dalam penelitian kualitatif,
karena istilah tersebut menyiratkan makna “dikenai” dan bukannya
“berinteraksi bersama” yang sebetulnya menjadi ciri dari penelitian
kualitatif. Interaksi tatap muka dalam penelitian kualitatif juga
memunculkan pertanyaan tentang siapa yang akan melakukan
penelitian. Biasanya, rumusan masalah akan menentukan metode
apa yang akan dipakai. Kenyataan di lapangan banyak orang yang
beralih ke penelitian kualitatif karena tidak menyukai statistik.
Padahal sebenarnya penelitian kualitatif juga menuntut waktu yang
tidak terbatas. Artinya baik penelitian kualitatif atau quantitif sama
sama memiliki tantangan yang harus dengan serius dilakukan oleh
peneliti.
Seorang peneliti kualitatif yang baik harus memiliki kemampuan
yang baik dalam hal “membaca”, berefleksi” dan melakukan
penelitian itu sendiri. Tidak ada patokan yang jelas untuk kriteria
kinerja seorang peneliti kualitatif. Sebagai contoh, walaupun ada
konsep inti yang mendasari masalah wawancara dan pengamatan
partisipan, namun teknik pengumpulan data akan menjadi berbeda
ditangan peneliti yang berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan
karena karakteristik personal peneliti seperti misalnya gender, usia,
kepribadian, temperamen dan skill. Karena itulah, seorang peneliti
kualitatif yang baik dituntut harus menguasai pengetahuan umum
yang terkait dengan proses penelitian dan berdasarkan kualitas-kualitas pribadi yang dimilikinya, ia harus bisa menyesuaikan itu
semua dalam penelitian yang ia lakukan.
Teori-teori yang terkait dengan penelitian kualitatif akan
menjadi bagian dari bab-bab yang ada dalam buku ini. Bab-bab
tersebut memilah-milah pemikiran atau teori yang ada sehingga
memberikan kesan bahwa, misalnya pengumpulan data adalah
berbeda dengan analisis data. Penulis menggunakan bab-bab
yang ada untuk mengarahkan fokus pembaca pada satu aspek
penelitian walaupun aktifitas dalam penelitian kualitatif cenderung
bersifat berkelanjutan dan tumpang tindih. Dalam buku ini
juga dicantumkan bab yang membahas tentang hubungan dan
subyektifitas serta masalah-masalah etika karena dianggap penting
untuk dipertimbangkan selama dilakukannya penelitian. | en_US |