Show simple item record

dc.contributor.advisorKhusyairi, Akhmad
dc.contributor.authorUtaminingtyas, Dewi
dc.date.accessioned2017-10-06T02:41:04Z
dc.date.available2017-10-06T02:41:04Z
dc.date.issued2017-10-06
dc.identifier.nimE1A-195027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81987
dc.description.abstractSejarah mencatat bahwa perjalanan Australia merupakan pengalaman yang unik bagi sebuah bangsa. Sejarah Australia menjadi unik karena sebagai bangsa yang mandiri Australia masih sangat dipengaruhi oleh Inggris. Sejak tahun 1778 saat kedatangan narapidana Inggris pertama kali, Australia tidak hanya dihuni penduduk asli Abongin raja, tetapi sudah mulai berkembang menjadi masyarakat yang heterogen. Heterogenitas penduduk Australia ini semakin meluas sejak kedatangan imigran Eropa dan Asia yang dikemudian hari melahirkan masyarakat Australia yang multikultur. Secara geografis Australia sangat dekat dengan benua Asia. Akan tetapi secara psikologis antara bangsa Australia dengan bangsa Asia mempunyai perbedaan yang sanyat menyolok Australia merupakan benua dengan komunitas orang-orang kulit putih, sedangkan Asia merupakan benua yang dihuni oleh orang-orang kulit berwarna. Perbedaan secara psikologis ini sering menjadi harnbatan bangsa Australia dalam bergaul dengan bangsa-bangsa Asia. Dalam kurun waktu yang cukup lama bangsa Australia masih berusaha mempertahankan orientasinya ke Inggris.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKEBIJAKAN MULTIKULTURALen_US
dc.subjectAUSTRALIAen_US
dc.subjectMASA KEPEMIMPINAN JOHN HOWARDen_US
dc.titleKEBIJAKAN MULTIKULTURAL DI AUSTRALIA PADA MASA KEPEMIMPINAN JOHN HOWARDen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record