SLOBODAN MILOSEVIC TOKOH NASIONALISME SERBIA (TINJAUAN TENTANG ASPEK KEPRIBADIAN SLOBODAN MILOSEVIC DAN KAITANNYA DENGAN MEWUJUDKAN NEGARA SERBIA RAYA DI YUGOSLAVIA)
Abstract
Kehidupan masa kecil Slobodan tergolong kurang bahagia. Slobo berasal dad kalangan keluarga biasa, dan kehidupan orang tuanya kurang harmonis. Slobo kecil sudah terpisah dari ayahnya sejak berumur 5 tahun. Avahnya tinggal di Montenegro dengan saudara laki-laki Slobo. Sedangkan Slobo tinggal bersama ibunya di Serbia. Pada saat Slobo berusia 21 tahun, terdengar kabar bahwa ayah Slobo bunuh diri, juga ibu Slobo melakukan hal yang sama 10 tahun kemudian. Begitu juga dengan paman Slobo yang mati bunuh diri. Peristiwa tersebut membuat Slobo sangat terpukul, namun hams tetap tegar. Hanya tinggal Mirjana Markovic, istrinyalah yang mendukung Slobo dalam perjalanan karir politik dan cita-cita Slobo, yaitu mewujudkan Serbia Raya.
Dukungan dan pengaruh Mirjana terhadap kehidupan dan karir Slobodan sangat besar. Dalam hal urusan negara pun, seperti dalam mengambil suatu keputusan suatu kebijakan negara dikonsultasikan dengan Mirjana. Bagi Slobodan, Mirjana merupakan istri sekaligus penasehat politiknya. Bahkan ide-ide poi itik pun datangnya dari pemikiran Mirjana, sedangkan Milosevic sendiri tidak mempunyai pemikiran politik yang kurang bagus bagi karirnya. Hanya Mirjanalah yang di percayainya sepenuhnya, sedangkan orang lain tidak ada. Karena Mirjana
disamping pandai dan cerdas, juga mempunyai rasa nasionalisme yang lebih tinggi di bading Slobo sendiri.
Pendidikan Slobo pada bangku sekolah dimulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Di sekolah, Slobo tidak banyak tingkah dan tergolong siswa yang pendiam juga tidak mempunyai teman dekat. Teman terdekat Slobo satu-satunya pada waktu SMA hanyalah Mirjana Markovic.
Di bangku SMA ini, Slobo mtilai ikut dalam Partai Politik. Partai yang diikutinya adalah Partai komunis. Slobo mcngenal komunis sejak dari kecil, dari ibunya yang juga aktifis Partai Komunis. Setelah lulus SMA, Slobo dan Mirjana menikah. Kemudian mereka bersama-sama meneruskan kuliah di Universitas Belgrade. Slobo mengambil jurusan Hukum, sedangkan Mirjana mengambil jurusan Filsafat Politik.