IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) PENGOLAH IKAN “PEMBERDAYAAN IKAN TUNA DAN KLUWIH MENJADI PRODUK ABON MODIFIKASI”
View/ Open
Date
2016-12-29Author
Rohmawati, Ninna
Sulistiyani, Sulistiyani
Sandra, Christyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Kurang Energi Protein (KEP) merupakan salah satu permasalahan gizi utama di Indonesia. Masalah gizi masyarakat terkait dengan ketersediaan dan aksesibilitas pangan penduduk. Ikan sebagai bahan makanan sumber protein dapat dijadikan sumber pangan alternatif pemecahan masalah KEP. Ikan tuna termasuk jenis ikan berdaging putih yang mengandung protein sarkoplasma yang lebih banyak daripada daging merah. Serat ikan tuna agak lunak sehingga serat abon yang dihasilkan kurang baik, oleh karena itu digunakan campuran dari bahan makanan nabati yaitu kluwih yang tinggi serat dan diharapkan dapat memperbaiki mutunya, baik dari segi nilai gizi maupun teksturnya. Kluwih tumbuh secara liar dalam jumlah yang banyak dan belum ada upaya diversifikasi pengolahan. Abon yang terbuat dari daging atau ikan memiliki harga yang cukup tinggi sehingga untuk menekan harga agar terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah maka produk abon dapat dibuat dengan bahan hewani yang dikombinasi dengan bahan nabati. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh tim pengusul menyatakan bahwa proporsi penambahan kluwih yang tepat dalam pembuatan abon modifikasi adalah penambahan kluwih 20%.
Puger merupakan kecamatan penghasil ikan terbesar di kabupaten Jember. Produksi ikan tuna di kecamatan Puger kabupaten Jember cukup tinggi. Di desa Puger Wetan Kecamatan Puger terdapat Kelompok Usaha Bersama (KUB) "Ar-Rahmah" dan KUB “Duta Tuna”. Abon ikan tuna yang diproduksi oleh kedua mitra hanya bisa dijangkau oleh masyarakat menengah keatas, karena harganya yang relatif mahal, mengingat bahan dasarnya adalah ikan tuna, sehingga diperlukan penambahan dari bahan nabati yang dapat menekan biaya produksi sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Pemasaran abon ikan di kedua mitra belum optimal dan masih dipengaruhi fluktuasi harga di pasaran.
Tujuan dan target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah berupa: 1) Produk berupa abon modifikasi (ikan tuna dan kluwih) yang memiliki kadar protein tinggi; 2) Metode manajemen pembiayaan usaha dan manajemen pemasaran yang tepat sehingga diharapkan ada peningkatan produktivitas di kedua mitra; 3) Pembekalan ketrampilan berupa skill membuat abon modifikasi diharapkan memberi dampak pada up-dating ipteks di kedua mitra.
Kegiatan ini dapat membantu permasalahan yang dihadapi mitra. Target dan luaran yang diharapkan dari kegiatan ini telah tercapai, yaitu: produk berupa abon modifikasi yang dapat dijadikan solusi dalam mengatasi masalah gizi KEP; metode manajemen pembiayaan usaha dan manajemen pemasaran yang tepat telah dicapai; penguasaan ketrampilan berupa skill membuat abon modifikasi. Kegiatan ini memberi dampak pada up-dating ipteks di KUB “Ar-Rahmah” dan KUB “Duta Tuna”. Mitra dapat mengolah ikan tuna dan kluwih menjadi produk abon modifikasi sehingga dapat dijual kepada semua lapisan masyarakat.