IbM PENGUSAHA TAHU DI KECAMATAN KALIWATES - JEMBER
Abstract
Di daerah kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember banyak terdapat pengusaha
tahu. Dalam sehari, rata-rata mereka membutuhkan 3-6 kwintal kedelai untuk produksi
tahu. Namun, pengusaha tahu di kecamatan tersebut sampai saat ini belum menemukan
solusi yang tepat dalam upaya mengolah limbah tahu. Kendala yang dialami para
pengusaha tahu dalam mengolah limbah tahu menjadi produk pangan baru adalah
keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki serta minimnya informasi
yang diterima pengusaha tahu mengenai diversifikasi produk olahan ampas tahu.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas dan dengan berbekal
pengetahuan dan pengalaman yang memadai, maka tim pengusul menawarkan solusi
kepada pengusaha tahu di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember yang berupa
pengetahuan, pelatihan dan bimbingan tentang penerapan Ipteks pada pengembangan
komoditi lokal. Selain itu juga memberikan peralatan yang bisa dimanfaatkan untuk
membuat produk dari ampas tahu. Ampas tahu diolah menjadi produk pangan yang
tahan lama, bervariasi, memiliki cita rasa yang enak dan juga memiliki nilai ekonomis
tinggi sehingga pengusaha tidak mengalami kerugian saat harga kedelai tinggi dan
harga jual tahu rendah. Adapun produk yang dihasilkan adalah kerupuk ampas tahu dan
nugget ampas tahu yang memiliki banyak keunggulan.
Berdasarkan solusi permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka target
yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: peserta dapat mengaplikasikan
Ipteks pengolahan ampas tahu menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi;
peserta memiliki pengetahuan tentang metode pembuatan kerupuk dan nugget ampas
tahu yang higienis, aman dan laku di pasaran; peserta dapat menggunakan peralatan
pembuatan dan pengemasan kerupuk dan nugget ampas tahu; peserta diharapkan dapat
memproduksi produk olahan ampas tahu tersebut secara mandiri dan kontinyu; peserta
diharapkan dapat membuat analisa biaya untuk menentukan nilai jual dari produknya;
peserta bisa memasarkan produk olahan ampas tahu secara luas. Jika produk bisa
diterima di pasaran, nantinya mitra pengusaha tahu bisa mendaftarkan produknya ke
Dinas Kesehatan dan hasil program IbM dapat dipublikasikan melalui jurnal nasional.