PENGEMBANGAN SENSOR GAS HIDROGEN SULFIDA BERBASIS REAGEN KERING TIMBAL ASETAT
Abstract
Gas hidrogen sulfida (H2S) merupakan suatu polutan udara yang sungat berbabaya hagI kehidupan manusia, terutama karena toksisitasnya yang tinggi. Gas ini merupakan produk dan reaksi asam dengan sulfida logam yang banyak terdapat di batuan alam. Untuk mengetahui keberadaaan serta keadaan gas H2S di alam, salah satu caranya dapat dilakukan dengan melakukan monitoring udara, yang diawali dengan pendeteksian (pensensoran) dan dilanjutkan dengan penentuan kadannya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah timbal asetat yang diimobilisasi ke dalam material PVC dapat merespon gas H2S dan mempelajari sensitifitas serta karakteristik sensor reagen kering timbal asetat terhadap gas H2S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbal asetat yang dimobilisasi ke dalam PVC dapat merespon keberadaan gas H2S dengan baik, ditandai dengan perubahan warna sensor dari putih menjadi hitam Dan segi sensinfitasi sensor reagen kering timbal asetat ini memiliki kemampuan yang baik dalam hal merespon keberadaan gas H2S Konsentrasi mempengaruhi tingkat respon sensor reagen kering timbal asetat, ditandai dengan semakin cepatnya waktu respon sensor dan semakin hilangnya warna sensor seiring meningkatnya konsentrasi gas H2S (pada konsentrasi 114,4 ppm sensor memberikan respon dalam waktu ± 2 jam) Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sensor ini memiliki limit deteksi pada konsentrasi 47,2 ppm, dengan daerah kerja pada konsentrasi antara 47- 115 ppm. Sensor reagen kering timbal asetat ini dapat digunakan berkali-kali (5 kali) dengan meregenerasi menggunakan HNO, 6M, sebanyak 4 kali.