Pengembangan Reagen Kering Tar [4-(2-Thiazolylazo Resorcinol] untuk Analisis Ion Tembaga (II) dalam Sampel Secara Spektrofotometri
Abstract
. Sensor kimia telah dikembangkan untuk mendeteksi on tembaga(II) berbasis reagen TAR [4-(2-thiccolylazo)resorcinol] yang diimmobilisasikan pada polimer PVC [Poly (vinyl chloride)] sebagai reagen kering dan metode spektrofotometri digunakan sebagai metode pendeteksi. Dalam penelitian ini sebagai pembanding digunakan metode konvensional yaitu metode larutan. Penelitian dengan menggunakan metode larutan TAR menutfjukkan panjang gelombang maksimum terjadi pada 544 nm dan pH optimum 8. Sedangkan untuk konsentrasi range tinier adalah 0,2 ppm-2 ppm (3,15.10 M-3,15.10-5 M) dengan batas deteksi sebesar 6,88.10 ppm (1,08.10-8 M), nilai sensitivitas 0,015 ppm (2,36.10-7 M), nilai reprodusibilitas 4,099% dan logam interferensi adalah nikel(II), kobal(II), timbal(II). Selanjutnya dengan menggunakan metode reagen kering TAR menunjukkan panjang gelombang maksimum terjadf pada 460 nni dan pH optimum 8. Sedangkan konsentrasi range linier adalah 0,2-0,8 ppm (3,15.10 M-1,26.10-5 M) dengan batas deteksi 1,41.105 ppm (2,20.10-1° M), nilai sensitivitas 0,032 ppm (5,04.10-7 M), nilai reprodusibilitas 1,642%, dan logam interferensi adalah hidragyrum(II), seng(II), nikel(1I). Dapat disimpulkan bahwa metode reagen kering TAR mempunyai niiai batas deteksi yang lebih bagus dibandingkan metode reagen larutan TAR. Dan sensitivitas metode reagen larutan TAR lebih bagus dibandingkan metode reagen kering TAR. Walaupun metode reagen kering mempunyai kelemahan dibandingkan metode larutan namun mempunyai beberapa keuntungan yaitu mudah digunakan sebagai metode analisis secara kualitatif, dapat dibawa kemana saja, dapat diregenerasi serta mempunyai nilai reprodusibilitas yang lebih bagus dibandingkan metode reagen larutan.