dc.description.abstract | Pembahasan ini dilatar-belakangi oleh adanya asumsi bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia membosankan karena siswa hanya dituntut untuk mendengarkan ceramah guru, sementara itu ia menunggu giliran untuk diberi tugas. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi objektif tentang: (1) pelaksanaan metode Tanya-Jawab dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SLTP 2 Sukowono, (2) masalah yang dihadapi guru Bahasa Indonesia dalam menerapkan metode tanya-Jawab.
Sesuai dengan kondisi penelitian, pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Untuk mendapatken sampel digunakan purposive sampling.
Analisis yang digunakan adalah analisis model Spradley (1979) yang terdiri dart: (1) analisis ranah, (2) analisis taksonomis, (3) analieis komponensial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode tanya-Jawab di SLTP 2 Sukowono masih mengalami kendala-kendala dalam penerapannya. Kendala tersebut diantaranya: (1) teknik pengajuan pertanyaan kepada siswa masih terpusat pada beberapa siswa saja, (2) jenis-jenis pertanyaan yang digunakan kurang bervariasi, (3) kebakuan bahasa pertanyaan kalimatnya rancu dan tidak lengkap karena terpengaruh bahasa daerah madura, (4) cara memotivasi siswa masih kurang sehingga siswa yang aktif bertanya-jawab hanya beberapa siswa saja, (5) alokasi waktu masih belum terlaksana, sehingga waktu yang tersedia tidak cukup untuk melaksanakan pembelajaran sampai tuntas. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai: (1) masukan dan pertimbangan bagi guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) masukan bagi guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan pelayanan pendidikan siswa dalam belajar bahasa Indonesia, (3) masukan dan per-timbangan bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti sarankan: (1) agar guru bahasa Indonesia dalam mengajukan pertanyaan ditujukan pada seluruh kelas aecaar bergiliran dan merata, (2) agar guru bahasa Indonesia menggunakan pertanyaan yang bervariasi, sehingga siswa tidak hanya- menghafalkan tetapi memahami permasalahan yang ada, (3) pertanyaan yang digunakan hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baku, (4) waktu yang ada hendaknya digunakan secara tepat dan efisien | en_US |