Optimasi Produksi Tutup Botol 500 ml Pada Proses Injection Moulding Menggunakan Metode Response Surface
Abstract
Plastik merupakan bahan atau material yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia karena mudah di dapat, praktis , ringan dan tentunya modern.
Hampir di segala bidang kita akan selalu menjumpai barang-barang yang terbuat
dari bahan plastik, seperti bahan pembungkus atau kemasan baik untuk makanan
atau minuman, alat-alat rumah tangga, elektronik dan masih banyak lagi. Hal ini
dikarenakan bahan plastik memiliki sifat-sifat seperti ringan dan mudah dibentuk
serta memiliki sifat-sifat yang diinginkan dengan energy dan kerja yang
minimum. Dalam memproduksi barang-barang menggunakan bahan plastic ada
beberapa metode yang lazim digunakan seperti blow moulding, compression
moulding,extrusion moulding, transfer moulding dan injection moulding.
Injection moulding adalah salah satu operasi yang paling umum dan serba
guna untuk produksi massal pada komponen plastik yang komplek. Injection
moulding merupakan suatu proses pembentukan plastik kedalam bentuk yang
diinginkan dengan cara menekan plastik cair kedalam sebuah ruang (cavity).
Injection moulding memiliki beberapa langkah proses, yaitu mulai dari
memasukkan biji plastik kedalam hopper, kemudian biji plastik masuk kedalam
barel/pemanas yang menjadikan material plastik meleleh. Material plastik leleh
didorong oleh putaran screw, sehingga mengalir ke nozzle, lalu menuju sprue,
runner, gate dan masuk ke dalam cavity. Kemudian material yang ada didalam
cavity akan ditahan didalam mould di bawah tekanan tertentu (holding pressure) untuk menjaga tidak ada shringkage saat produk mengalami proses pendinginan
(cooling).
PT. Berlina Tbk merupakan perusahaan yang memproduksi komponen
komponen dan peralatan yang terbuat dari plastik. Salah satu mesinnya adalah
ARB 100 yang merupakan salah satu mesin injection moulding yang
memproduksi tutup botol 500 ml. Dalam memproduksi tutup botol ini, cycle time
PT. Berlina Tbk telah mencapai diatas standart yaitu 30 detik, karena cycle time
dari perhitungan engineering (Divisi Desain Mould) adalah 28 detik. Ini
merupakan pencapaian nilai yang tidak optimal dan cukup merugikan perusahaan
karena dengan semakin lama cycle time produksi maka akan menambah waktu
produksi. Nilai cycle time ini didapat dari beberapa trial manual yang dilakukan
oleh PT. Berlina. Cycle time atau waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan
mesin untuk memproduksi suatu produk. Besar kecilnya cycle time dapat
dipengaruhi beberapa faktor : antara lain kesalahan desain mould dan kesalahan
operasi akibat dari parameter proses injection kurang sesuai. Dalam penelitian ini
akan dilakukan analisis dan evaluasi terhadap parameter-parameter (variabel
faktor) injection tersebut, dengan harapan dapat mempercepat cycle time tanpa
mengurangi kualitas produk dengan menggunakan metode statistik respone
surface.
Dari hasil observasi dan study literatur didapatkan setting standart
perusahaan yakni inject pressure 1450 bar, nozzle temperature 260 °C, dan
cooling time 15 detik. Dengan setting perusahaan didapatkan hasil respon cycle
time 30 detik, netto 34 gram dan prosentase reject 15% . Berdasarkan data
tersebut optimasi dirasa perlu untuk dapat meningkatkan jumlah produksi per
shiftnya.
Data yang diambil diperusahaan menggunakan desain box benhken
sebelum selanjutnya dianalisis dan optimasi menggunakan software minitab 16.
Dari hasil analisa data menggunakan software minitab 16 didapatkan hasil Dari
hasil Keadaan optimum dihasilkan pada kondisi inject pressure sebesar 1420 bar;
nozzle temperature sebesar 264,8 °C; dan cooling time 14,08 detik. Pada keadaan ini produksi dapat naik sebesar 10,836%. Dari keadaan optimum tersebut cycle
time yang dihasilkan yaitu 27,92 detik, netto yang dihasilkan sesuai dengan
standar yaitu 33,5820 gram dan presentase reject yang dihasilkan yaitu 11,11%.
Dengan cycle time 27,92 detik dengan netto sesuai standar dan prosentase reject
yang menurun 3,89%, produk yang dihasilkan berjumlah ± 15.517 pershift atau
naik sekitar 10,836 %. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah produk yang
dihasilkan pada cycle time sebelumnya yaitu 30 detik yang menghasilkan
produk ± 14.000 pershift.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]