PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR
Abstract
Penelitian ini dilakukan atas dasar asumsi bahwa untuk pemberdayaan sumber daya manusia (emporwerment human resources), motivasi model Teori Kebutuhan Clelland yang memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu : prestasi (achievement), kekuasaan (power) dan afiliasi (affiliation), dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan claim memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai bidang tugas dan fungsinya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi, kekuasaan dan berafiliasi terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Untuk memperoleh gambaran pengaruh yang lebih dominan diantara ketiga motivasi tersebut terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian ini dilaksanakan dilingkungan Bagian Sekretariat pada Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur dari bulan Nopember sampai dengan Desember 2000. Sampel responden sesuai dengan karakteristik dan pedoman yang ditetapkan berjumlah 50 orang karyawan dari 69 karyawan yang ada, yang diambil secara proporsional random sampling dengan cara undian. Teknik utama pengumpulan data dengan kuesioner (angket). Sedang teknis analisa data menggunakan teknik analisis diskriptif, korelasi parsial dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi (berprestasi, kekuasaan dan berafiliasi) mempunyai derajat hubungan yang kuat hingga sangat kuat dan searah (positif) terhadap produktivitas kerja karyawan. Karena nilai setiap koefisien korelasi bergerak antara positif 0,791 hingga 0,953, lebih kecil dari 1% (< 0,01), jadi signifikan pada level 1 %. Juga motivasi (berprestasi, kekuasaan dan berafiliasi) mempunyai kontribusi pengaruh yang menentukan terhadap perubahan produktivitas kerja karyawan (karena Adjusted R2 nya sebesar 0,976 atau 96,7%), jadi sangat signifikan, karena factor yang lain hanya (3,3%). Disamping itu variabel motivasi berafiliasi (X3) ternyata pengaruhnya lebih dominan dari pada motivasi berprestasi (X1) dan motivasi kekuasaan (X2) karena koefisien beta variabel X3 = 0,388 > 0,333 dan 0,302.
Saran yang diajukan kepada Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan seyogyanya dapat lebih memprioritaskan perhatiannya pada dimensi motivasi beraliliasi karyawan meski tidak harus mengabaikan kedua motivasi yang lain. Sedang kepada peneliti berikutnya disarankan agar dapat menambah dan menemukan Variabel yang lain serta mengembangkan fokus obyek penelitiannya.
Collections
- MT-Management [539]