dc.description.abstract | Dalam rangka mewuj udkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita - cita bangsa yang telah disepakati bersama oleh segenap rakyat Indonesia didalam Garis-Garis Besar Haluan Negara GBHN ), maka semenjak tahun 1969 pemerintah bersama segenap rakyat Indonesia telah bertekad untuk bekerja keras membangun melalui tahapan-tahapan pembangunan lima tahun, yaitu yang kita kenal dengan PELITA, sehingga secara bertahap tujuan yang diharapkan akan dapat segeradiraih.
Rencana kerja yang dimaksud tentu saja membutuhkan suatu pembiayaan-pembiayaan atau anggaran yang cukup besar. Pengeluaran negara bagi suatu pemerintahan memegang peranan yang sangat penting, sebab melalui pengeluaran-pengeluaran negara akan dapat dibiayai tugas-tugas negara, baik itu pembiayaan tugas umum pemerintahan maupun tugas-tugas negara sebagai penggerak pembangunan. Pada prinsipnya, pemerintah berkeinginan dan berupaya untuk melaksanakan pembangunan dengan kemampuan sendiri, yakni dengan menggali sumber-sumber dana yang ada yang dikenal dengan Tabungan Pemerintah ( Public Saving ), yaitu yang merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluarannya. Keinginan pemerintah yang dimaksud masih jauh dari harapkan untuk dapat mengimbangi dan menunjang pada sektor-sektor pembangunan, sehingga masih sangat diperlukan bantuan dan luar negeri sebagai pelengkap yang fungsinya adalah sebagai pendamping tabungan pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan - kegiatan yang bersifat produktif dengan maksud agar dapat berdaya guna dan berhaasil guna dengan sistem perencanaan yang terpadu dan sistematis. | en_US |