dc.description.abstract | Pada sebuah sistem transmisi listrik terdapat beberapa gangguan salah
satunya adalah korona. Korona merupakan peristiwa pelepasan muatan listrik
pada permukaan kawat konduktor yang disebabkan karena adanya perubahan
suhu, tekanan udara, luas penampang kawat dan jarak antar konduktor. Peristiwa
korona ini paling terlihat pada sistem transmisi diatas 150 KV. Pada peristiwa ini,
perubahan suhu dan tekanan udara yang paling mempengaruhi terjadinya korona.
Korona pada sebuah sistem transmisi menimbulkan rugi-rugi daya pada sistem
transmisi energi listrik. Untuk dapat menganalisis rugi-rugi daya akibat korona
maka dilakukan penelitian pada GITET Paiton – GITET Grati dengan tegangan
sebesar 500 KV.
Dalam melakukan analisis rugi-rugi daya akibat korona, dibutuhkan
beberapa data badan klimatologi Kelas II Karangploso Malang yaitu berupa data
suhu udara, tekanan udara dan juga data kondisi cuaca pada daerah sekitar sistem
transmisi. Selain itu, dibutuhkan juga data beban saluran yang didapat dari PT
PLN Persero TJBTB APP Probolinggo. Dan juga dibutuhkan data spesifikasi
konduktor yaitu luas penampang, jari-jari, diameter, panjang kawat, ketinggian
terhadap tanah dan juga tegangan antar fasa yang datanya juga diadapat dari PT
PLN Persero TJBTB APP Probolinggo.
Data yang didapat akan diolah dengan menggunakan program m-file pada
Matlab dimana program tersebut berisi rumus pengisian parameter dari simulasi
pada ATP draw dan juga rumus perhitungan rugi daya korona. Program pada mfile
Matlab ini digunakan untuk mengolah secara otomatis dengan data yang dapat
diubah-ubah namun program tetap. Program ini diuji menggunakan data dari penelitian sebelumnya. Program dianggap berhasil apabila keluaran program telah
sama dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang dihitung secara manual.
Data dari badan klimatologi dan PT PLN Persero dari GITET Paiton –
GITET Grati yang telah diolah dengan menggunakan program m-file pada Matlab
tersebut menghasilkan hasil yaitu nilai rugi-rugi daya korona sangat dipengaruhi
oleh besarnya nilai tegangan desruptif. Dimana semakin besar tegangan desruptif
maka nilai rugi-rugi daya korona akan semakin kecil. Begitu juga sebaliknya. Saat
Vd sebesar 1355.38 KV maka nilai Pk sebesar 164.053 KW. Dan pada saat Vd
sebesar 1392.3 KV maka nilai Pk sebesar 157.085 KW. Namun rugi-rugi daya
korona berbanding lurus dengan suhu udara sehingga apabila suhu naik maka nilai
rugi daya akan naik. Misal saat suhu 23.90ºC maka rugi-rugi dayanya sebesar
161.71 KW. Dan saat suhu udara sebesar 21.10ºC maka rugi-rugi daya koronanya
sebesar 157.085 KW. Dan tekanan udara juga sangat berpengaruh terhadap
perubahan rugi-rugi daya korona karena mempengaruhi perubahan nilai dari tegangan disruptif. | en_US |