Faktor yang Berhubungan dengan Jumlah Coliform pada Sumber Air Bersih Puskesmas yang Menggunakan Sumber Air Tanah di Kabupaten Jember
Abstract
Sumber air bersih pada puskesmas di Kabupaten Jember adalah dari
PDAM, mata air, sumur bor maupun sumur gali. Sumber air bersih yang berasal
dari sumur bor, mata air dan sumur gali merupakan sumber air bersih dari air
tanah. Kualitas air tanah menjadi begitu penting bagi kehidupan manusia karena
sebagian besar pengguna air tanah menggunakan air tersebut secara langsung
tanpa melakukan pengolahan. Air tanah, selain dibutuhkan untuk kehidupan
organisme, juga merupakan medium untuk pergerakan mikroorganisme. Banyak
mikroorganisme tersebut bersifat patogen baik terhadap manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Air yang digunakan untuk kepentingan umum wajib diuji
kualitas airnya.
Parameter kadar maksimum pemeriksaan mikrobiologi untuk jumlah
coliform air bersih yang diperbolehkan adalah 50 MPN per 100 ml untuk air non
perpipaan dan 10 MPN per 100 ml untuk air perpipaan. Pemeriksaan mikrobiologi
berupa jumlah coliform di Puskesmas Jember dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
setempat. Pemeriksaan dimulai pada tahun 2014, didapatkan data sebanyak 65,3%
Puskesmas di Kabupaten Jember tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih
berdasarkan jumlah coliform. Pemeriksaan di tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 2
kali yaitu pada bulan Mei dan Oktober. Jumlah puskesmas yang tidak memenuhi
persyaratan kualitas air bersih berdasarkan jumlah coliform pada bulan Mei 2015
adalah sebanyak 69,3% dan pada bulan Oktober 2015 sebanyak 58%.
Pemeriksaan di tahun 2016 didapatkan data sebanyak 27 Puskesmas atau 54% dari total Puskesmas tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih berdasarkan
jumlah coliform.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor yang Berhubungan
dengan Jumlah Coliform pada Sumber Air Bersih Puskesmas yang Menggunakan
Sumber Air Tanah di Kabupaten Jember. Penelitian dimulai pada bulan Mei 2016Maret
2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, dengan
rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
Puskesmas di Kabupaten Jember yang menggunakan sumber air bersih dari air
tanah yaitu sebanyak 46 Puskesmas. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
32 Puskesmas. Pengambilan sampel dengan menggunakan simple random
sampling, dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar
kuesioner, lembar observasi dan hasil uji Laboratorium terkait jumlah coliform.
Analisis data yang digunakan adalah uji statistik chi square pada derajat
kemaknaan 95% (0,05).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebagian besar kondisi fisik sumber air bersih Puskesmas di Kabupaten Jember
tidak memenuhi persyaratan fisik. Sebagian besar jarak septic tank dengan sumber
air bersih lebih dari 10 meter. Sebagian besar Puskesmas di Kabupaten Jember
memiliki sumber pencemar air bersih, dan sumber pencemar yang paling banyak
berasal dari limbah Puskesmas. Sebagian besar Puskesmas di Kabupaten Jember
memberi klorin pada air bersih. Sebagian besar sumber air bersih di Puskesmas
Kabupaten Jember tidak memenuhi kualitas mikrobiologi berdasarkan jumlah
coliform. Faktor yang berhubungan dengan jumlah coliform pada sumber air
bersih Puskesmas yang menggunakan sumber air tanah di Kabupaten Jember
adalah kondisi fisik sumber air bersih dan pemberian klorin pada sumber air
bersih. Faktor yang tidak berhubungan dengan jumlah coliform pada air bersih di
Puskesmas Kabupaten Jember adalah jarak septic tank dengan sumber air bersih
dan sumber pencemar air bersih dengan jumlah coliform pada sumber air bersih.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]