dc.description.abstract | Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan dan
kemajuan dari suatu negara, terutama pendidikan pada tingkat universitas, karena
pendidikan pada tingkat universitas memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan
mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu bidang pendidikan yang selalu menarik
untuk dibicarakan adalah ilmu matematika karena matematika menyajikan
permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari ke dalam bahasa
yang lebih sederhana. Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
disajikan dalam matematika, peserta didik dituntut selalu meningkatkan kemampuan
berpikir yang logis, analis, sistematis, kritis dan kreatif. Mengembangkan kemampuan
berfikir kreatif pada mahasiswa merupakan hal yang sangat penting, hal ini disebabkan
karena permasalahan dalam segala aspek kehidupan modern ini yang semakin
kompleks.
Penelitian ini membahas tentang pengembangan perangkat dengan
menggunakan metode Research Based Learning untuk menganalisis kemampuan
berfikir kreatif mahasiswa pada materi rainbow connection, sedangkan tujuannya
adalah untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan ini. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan
menggunakan model 4-D yang sudah dimodifikasi yaitu tahap pendefinisian, tahap
perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Dalam penelitian ini produk
yang dikembangkan meliputi Rencana Pembelajaran, LKM, dan Tes Aktivitas Riset.
Konsep pewarnaan rainbow connection sangat berbeda dari konsep pewarnaan
graf biasa. Pada pewarnaan graf biasa, banyak pewarnaan yang dibutuhkan dapat
dilihat dari seberapa besar degree dari suatu graf karena konsep pewarnaan ini
mengharuskan sisi yang berdekatan tidak boleh memiliki warna yang sama, sedangkan
konsep pewarnaan rainbow connection sangat berbeda. Pada materi ini, sisi yang
bertetangga boleh memiliki warna yang sama dan lintasannya antara dua titik harus
memiliki warna yang berbeda.
Berdasarkan hasil validasi, perangkat pembelajaran yang dikembangkan
memenuhi kategori valid ditunjukkan dengan koefisien validitas Modul Pembelajaran
sebesar 3,7, Lembar Kerja Mahasiswa sebesar 3,65 dan Tes Aktivitas Riset sebesar
3,78 dengan demikian perangkat pembelajaran dikatakan valid. Sedangkan hasil uji
coba lapangan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan memenuhi kriteria
praktis dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kategori
praktis berdasarkan penilaian pengamatan aktivitas dosen, pada pertemuan pertama
90% dengan kategori baik, pada pertemuan kedua sebesar 85% dengan kategori baik,
dan pada pertemuan ketiga sebesar 90% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
perangkat pembelajaran dapat dikatakan praktis karena persentase aktivitas dosen
mencapai ≥ 80%.
Hasil penilaian TAR pada kelas A terdapat 30 mahasiswa dengan nilai diatas
80 dan 4 mahasiswa dengan nilai dibawah 80, sedangkan di kelas C terdapat 22
mahasiswa dengan nilai diatas 80 dan 8 mahasiswa dengan nilai dibawah 80. Hal ini
berarti 88,23% mahasiswa kelas A telah tuntas hasil belajarnya, sedangkan di kelas C
terdapat 73,33. Hasil ini sudah memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti.
Dari hasil analisis respon mahasiswa yang memberi respon positif mencapai
92,75%. Artinya secara umum mahasiswa telah menunjukkan respon baik terhadap
proses pembelajaran dan penggunaan perangkat.
Berdasarkan hasil validasi dan uji coba lapangan, perangkat pembelajaran yang
telah dikembangkan memenuhi kriteria kualitas pengembangan yaitu valid, praktis, dan
efektif sehingga perangkat pembelajaran ini dapat dikatakan baik. Sehingga dosen
pengampu matakuliah pemodelan atau graf dapat menggunakan perangkat
pembelajaran ini. | en_US |