Show simple item record

dc.contributor.advisorAnita Widjajanti
dc.contributor.advisorBambang Edi Pornomo
dc.contributor.authorMaulana, Darwis Faisal
dc.date.accessioned2017-08-10T07:23:43Z
dc.date.available2017-08-10T07:23:43Z
dc.date.issued2017-08-10
dc.identifier.nim1202104202088
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81017
dc.description.abstractSlang merupakan variasi bahasa yang bersifat khusus dan rahasia serta makna penggunaannya tidak diketahui oleh individu di luar komunitas pengguna slang tersebut. Salah satu komunitas yang menggunakan slang yaitu komunitas peretas jaringan seluler. Penggunaan slang dalam komunitas peretas jaringan seluler bertujuan agar makna dan maksud pecakapan antaranggota yang mengandung informasi titik kelemahan jaringan, tidak diketahui oleh individu di luar komunitas tersebut. Selain menyembunyikan makna dan maksud, slang juga dipakai untuk merahasisakan informasi. Tujuan merahasiakan informasi yaitu untuk mengurangi kegagalan misi yang hendak dicapai yaitu mendapatkan akses internet murah maupun tanpa biaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembentukan slang, alasan-alasan yang melatarbelakangi pemakaian slang, dan konvensi slang dalam komunitas peretas jaringan seluler. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiolinguitik. Data dalam penelitian ini yaitu: (1) data berupa tulisan yang berasal dari postingan anggota komunitas peretas jaringan seluler yang diindikasikan memuat slang. Data tersebut dipakai untuk menjawab rumusan masalah tentang proses pembentukan slang dan konvensi. (2) Hasil wawancara kepada informan (anggota komunitas peretas jaringan seluler) yang dipakai untuk menjawab rumusan masalah tentang alasan-alasan yang melatarbelakangi pemakaian slang dalam komunitas peretas jaringan seluler. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, prosedur analisis data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama menjabarkan tentang proses pembentukan slang. Slang dalam komunitas peretas jaringan seluler dibentuk melalui tiga proses pembentukan, yakni secara fonologis, morfologi, dan tidak ada bentuk awal. Secara fonologis slang dalam komunitas peretas jaringan seluler dibentuk melalui 10 cara, yakni: (1) bentuk terakhir dari suku kata ditambah suku kata lain, (2) kata disegmentasi tanpa mengubah maknanya, (3) membentuk kata dengan menirukan bunyi, (4) mengganti satu atau dua huruf dengan huruf lain, (5) mengganti satu atau dua huruf dengan huruf lain dan menghilangkan huruf di tengah-tengah kata, (6) menghilangkan suku kata awal dan mengubah suku kata akhir, (7) penggantian suku akhir, (8) penyisipan vokal, (9) suku kata tertentu diubah ke dalam kosakata bahasa lain, (10) vokal di tengah suku kata yang diubah dengan vokal lain. Pembentukan slang secara morfologis yaitu melalui tiga cara, yaitu: (1) afiksasi (prefiksasi dan sufiksasi); (2) pemendekan (akronim, penggalan, singkatan); dan (3) reduplikasi. Secara tidak memiliki bentuk awal, slang diciptakan melalui proses di luar bentuk awal. Misal kata luna yang diambil dari artis pengisi iklan XL. Sub bab kedua yaitu tentang alasan-alasan yang melatarbelakangi pemakaian slang. Alasan-alasan tersebut yaitu: (1) menyindir seseorang, (2) berbeda dari yang lain, (3) memadatkan dan mengkonkritkan percakapan, (4) mengungkapkan perasaan, (5) meringankan tragedi, (6) pengakuan sebagai anggota kelompok, dan (7) merahasiakan informasi. Sub bab ketiga yaitu tentang konvensi slang. Konvensi slang dalam komunitas peretas jaringan seluler terlihat ketika seorang phreaker memosting sebuah informasi atau pertanyaan. Postingan tersebut dapat dipahami dan ditanggapi langsung oleh phreaker lain dalam kolom komentar di bawah postingan tersebut. Berdasarkan pemaparan deskripsi data, saran dalam penelitian ini yaitu: (a) penelitian selanjutnya yang membahas variasi bahasa slang dalam suatu percakapan hendaknya meneliti hubungan antar unsur di dalam percakapan yang memakai slang. (b) Saran untuk penelitian selanjutnya yang sebidang ilmu terutama yang membahas tentang variasi bahasa slang, hendaknya menghubungkan slang dengan pembelajaran di sekolah. (c) Keterbatasan literatur tentang konvensi slang dalam penelitian ini, dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan menggunakan teori dan literatur tentang konvensi bahasa yang lebih lengkapen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSlangen_US
dc.subjectPERETAS JARINGAN SELULERen_US
dc.subjectFORUM PHREAKERen_US
dc.subjectFacebooken_US
dc.titleSLANG DALAM KOMUNITAS PERETAS JARINGAN SELULER PADA FORUM PHREAKER INDONESIA DI JEJARING MEDIA SOSIAL FACEBOOKen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record