dc.description.abstract | 1. Setelah memperoleh hasil db-1 dengan taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikansinya 5 % atau 0,05 dengan harga Kritis Chi Square adalah 3,84. Dari basil perhitungan ternyata X2 hitung adalah 6,60 atau lebih besar daripada X2 tabel, dengan demikian Ho yaitu tidak ada pengaruh Perilaku Kepemiminan Situasional terhadap efektivitas organisasi dalam urusan pendapaatan untuk sektor retribusi daerah di tolak yang selanjutnya menerima Hipotesis Alternatif atau Kerja Hi yaitu ada Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Situasional terhadap efektivitas Organisasi.
2. Dengan tingginya Perilaku Tugas dan Perilaku Hubungan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember yang berarti tepatnya Penerapan Perilaku Kepemimpinan Situasional :maka semakin tinggi atau efektivitasnva akan meningkat dan sebaliknya, rendahnya Perilaku Tugas dan Perilaku hubungan yang berarti kurang tepatnya penerapan Perilaku Kepemimpinan Situasional Oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember maka rendah pula tingkat efektivitas organisasi.
3. Efektivitas Organisasi dapat dilihat dari adanya tingkat kesesuaian antara target dan realisasi yang diprogramkan Organisasi, dengan demikian das sein harus sesuai dengan das sollen. Efekktivitas organisas dalam urusan pendapatan untuk sektor reteribusi pada kantor DIPENDA Kabupaten Jember ternyata belum maksimal sehingga perlu ditingkatkan karena cenderung menurun.
4. Pada akhirnya dipertimbangkan bahwa variabel yang mempengaruhi efektivitas organisasi tidak hanya Faktor Kepemimpinan, tetapi masih banyak faktor lain seperti informasi, komunikasi, teknologi serta variabel lainnya yang perlu juga diperhatikan untuk mencapai tujuan organisasi. | en_US |