SIMULASI DINAMIKA MOLEKUL PENGARUH UNSUR (Cr,Ni) PADA PENGHAMBATAN KOROSI BAJA Fe-Cr/Ni DALAM TIMBAL CAIR
Abstract
Reaktor pembiak cepat merupakan salah satu reaktor jenis baru (generasi
IV) yang masih terus dikembangkan karena kelebihannya menghasilkan efisiensi
termal yang lebih besar. Namun, reaktor jenis ini memiliki sifat korosif yang
tinggi pada timbal cair yang digunakan sebagai pendingin terhadap baja yang
digunakan. Korosi yang terjadi disebabkan interaksi yang kuat antara atom-atom
penyusun baja dengan logam cair pada temperatur yang tinggi. Hal ini
menyebabkan terjadinya proses difusi yang sangat tinggi antara baja dan material
pendingin. Penambahan unsur pemadu pada baja mampu meningkatkan ketahanan
korosi baja ketika beroperasi pada temperatur tinggi.
Pada penelitian ini, simulasi dilakukan dengan meletakan baja paduan Fe-
Cr/Ni dalam timbal cair pada temperatur 1023 K dengan konsentrasi atomik (Cr,
Ni) dari 2% sampai 50% dengan interval 2%. Simulasi dimaksudkan untuk
menghasilkan model material baja paduan yang tahan korosi pada temperatur
tinggi. Simulasi dijalankan menggunakan metode dinamika molekul dengan
fungsi potensial Lennnard-Jones. Pada penelitian ini juga akan menggunakan
program OVITO (Open Visualization Tools) untuk membantu visualisasi
perubahan struktur atom setelah simulasi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh unsur pemadu (Cr, Ni) terhadap difusi besi (Fe) dan struktur
kristal paduan Fe-Cr/Ni sebagai parameter terjadinya proses penghambatan korosi
pada baja dalam logam cair dengan temperatur tinggi.
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, penambahan unsur pemadu (Cr,
Ni) mampu menghambat korosi baja paduan Fe-Cr/Ni dalam timbal cair dengan
menurunkan nilai difusi besi dan mempertahankan struktur paduan. Keutuhan
struktur paduan ditunjukkan dengan peningkatan jumlah struktur kristal BCC dan
penurunan jumlah kerusakan struktur atom dibanding besi murni tanpa unsur
pemadu. Difusi besi terendah dihasilkan pada paduan Fe-48%Cr yang mampu
mereduksi korosi sampai 49,225% dan paduan Fe-18%Ni yang mencapai
78,199%. Jumlah kerusakan struktur paling sedikit terdapat pada paduan Fe-
48%Cr dan paduan Fe-20%Ni. Sedangkan untuk jumlah tertinggi struktur BCC
yang mampu dipertahankan dihasilkan paduan Fe-8%Cr mencapai 46,175% dan
Fe-14%Ni mencapai 37,987%. Selain penambahan unsur pemadu, penghambatan
korosi juga dilakukan dengan penambahan inhibitor gas oksigen. Penginjeksian
gas oksigen ke dalam timbal cair menurunkan nilai difusi besi pada paduan Fe-
Cr/Ni dengan membentuk lapisan pelindung. Gas oksigen yang diinjeksikan
melindungi struktur paduan dengan mempertahanakan struktur kristal BCC.