PENANGANAN KELUHAN LOW BACK PAIN MENGGUNAKAN METODE WILLIAM FLEXION BACK EXERCISE PADA PERAJIN BATIK DI SUMBERSARI BATIK KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Usaha sektor informal merupakan salah satu usaha yang memiliki risiko kesehatan
yang tinggi. Salah satu sektor informal yang banyak terdapat di Indonesia adalah
industri batik. Penyakit yang paling sering terdapat pada industri batik yaitu
gangguan low back pain. Pemberian back exercise akan mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh perajin batik yang mengalami keluhan low back pain. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis pengaruh pemberian back exercise dalam
mengurangi keluhan low back pain pada perajin batik di Sumbersari Batik
Kabupaten Bondowoso. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan
menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest desaign. Pre test
diberikan pada saat sesudah bekerja pada hari pertama sebelum diberikan
intervensi. Intervensi dilakukan selama sepuluh hari yaitu hari ke-2 sampai hari ke-
11 dan post test diberikan pada saat setelah diberikan intervensi pada hari ke-12
setelah bekerja. Jumlah perlakuan menggunakan rumus RAL non factorial terdiri
dari 2 perlakuan dengan 16 kali pengulangan. Variabel bebas yang diteliti meliputi
usia, masa kerja, jenis kelamin, lama kerja, beban kerja, back exercise sedangkan
variabel terikatnya adalah low back pain. Teknik pengumpulan data penelitian ini
dilakukan dengan wawancara dan pengukuran intensitas keluhan low back pain.
Analisis data menggunakan Paired Sample T Test untuk membandingkan hasil
pengukuran tingkat keluhan low back pain perajin batik sebelum dan sesudah
pemberian back exercise. Pada penelitian ini H0 adalah tidak terdapat perbedaan
keluhan low back pain pada perajin batik sebelum dan sesudah pemberian back
exercise dan H1 adalah terdapat perbedaan keluhan low back pain pada perajin batik
sebelum dan sesudah pemberian back exercise. Dalam penelitian ini dilakukan pada
perajin batik yang menjadi responden serta memenuhi kriteria inklusi diperoleh
hasil karakteristik responden yang meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, lama
kerja dan beban kerja berpengaruh terhadap tingkat keluhan low back pain yang
dialami oleh perajin batik. Tingkat keluhan low back pain sebelum diberikan
intervensi mayoritas pada tingkat nyeri sedang. Pengukuran tingkat nyeri low back
pain perajin batik yang menjadi responden menggunakan VAS. Perajin batik yang
menjadi responden diberikan intervensi selama sepuluh hari. Pemberian back
exercise pada perajin batik yang mengalami keluhan low back pain berpengaruh
terhadap penurunan keluhan low back pain yang dialami oleh perajin. Penurunan
keluhan low back pain pada perajin batik yang menjadi responden dapat dilihat
pada perbedaan hasil rata-rata tingkat nyeri low back pain pada perajin batik
sebelum dan sesudah pemberian back exercise diukur menggunakan VAS dan
diinput pada uji statistik mengalami penurunan yaitu 5,8625 yang berarti mayoritas
masuk dalam kriteria nyeri sendang menjadi 3,2813 yang berarti mayoritas masuk
dalam kriteria nyeri ringan. Pemberian back exercise berpengaruh terhadap
penurunan tingkat keluhan low back pain juga dibuktikan dengan menggunakan uji
statistik paired sample t test dengan hasil nilai Sig (2-tailed) < nilai α yaitu 0,000 <
0,05. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pemberian back exercise dapat
mengurangi tingkat nyeri yang dirasakan oleh perajin batik yang mengalami
keluhan low back pain. Pemberian back exercise secara teratur akan memberikan
hasil yang positif dalam mengurangi tingkat nyeri keluhan low back pain.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]