PERBEDAAN JUMLAH SEL FIBROBLAS PADA PULPA GIGI TIKUS WISTAR (Rattus norvegiccus) YANG DIBERI BAHAN PULP CAPPING PASTA BIJI KOPI ROBUSTA DENGAN KALSIUM HIDROKSIDA
Abstract
Pulp capping adalah perlindungan pulpa yang terbuka dengan tujuan untuk menghilangkan iritasi di jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga dapat mempertahankan vitalitasnya. Pada perawatan pulp capping, akan terjadi proses regenerasi, meliputi aktivitas odontoblas, sel inflamatori, dan fibroblas. Fibroblas memiliki peranan penting pada proses penyembuhan luka. Pada proses regenerasi jaringan pulpa, fibroblas berperan dalam sintesis kolagen tipe I yang akan bersatu dengan jaringan termineralisasi dan membentuk jembatan dentin. Permasalahannya adalah belum ada bahan pulp capping yang memiliki efek samping minimal. Penelitian ini menggunakan biji kopi robusta untuk mengurangi efek samping bahan yang ada di pasaran. Salah satu kandungan pada kopi yang bermanfaat adalah polifenol, seperti kafein, chlorogenic acid (CGA) dan caffeic acid yang bersifat antioksidan. Kandungan ini dipercaya dapat membantu proses penyembuhan luka.
Sampel adalah 48 ekor tikus wistar jantan dengan berat 150-200 gram yang secara acak dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 16 ekor tikus. Pada kelompok pertama (K0), gigi molar tikus yang telah dibur sampai pulpanya terbuka langsung ditumpat dengan tumpatan sementara tanpa diberi bahan apapun. Pada kelompok kedua (K1), gigi molar tikus diberi kalsium hidroksida kemudian ditumpat dengan tumpatan sementara, sedangkan pada kelompok ketiga (K2), gigi molar tikus diberi pasta biji kopi robusta dengan konsentrasi 75% kemudian ditumpat dengan tumpatan sementara. Empat ekor tikus dari masing-masing kelompok didekapitasi pada hari ke-1, ke-3, ke-7 dan ke-14 untuk mendapatkan sampel jaringan kemudian dilakukan penghitungan sel fibroblas menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400X.
Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas Levene dan didapati bahwa data normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji beda parametrik Two Way Anova dan hasilnya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bahan maupun hari (p=0,000). Interaksi kedua variabel (bahan dan hari) juga menunjukkan signifikansi dengan nilai p=0,002, selanjutnya data diuji menggunakan uji LSD.
Hasil uji LSD menunjukkan bahwa antar semua kelompok memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol (K0) dengan kelompok perlakuan kalsium hidroksida (K1) dimungkinkan terjadi karena kalsium hidroksida dapat mempercepat regenerasi pulpa dengan merangsang Bone Morphogenic Protein (BMP) dan TGF-β. TGF-β akan merangsang sel-sel fibroblas untuk berproliferasi dan bermigrasi ke daerah luka sehingga jumlah sel fibroblas meningkat. Hasil uji LSD juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol (K0) dengan kelompok perlakuan pasta biji kopi robusta (K2) maupun antara kelompok perlakuan kalsium hidroksida (K1) dengan kelompok perlakuan pasta biji kopi robusta (K2). Rata-rata jumlah sel fibroblas pada kelompok perlakuan pasta biji kopi robusta (K2) lebih tinggi daripada kelompok perlakuan kalsium hidroksida (K1). Ini berarti bahwa pasta kopi robusta memiliki potensi untuk meningkatkan jumlah sel fibroblas, bahkan lebih baik dari kalsium hidroksida. Kandungan caffeic acid dan chlorogenic acid (CGA) yang dimiliki kopi robusta diduga sangat berperan dalam peningkatan jumlah sel fibroblas ini.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah fibroblas pada pulpa gigi tikus Wistar yang diberi bahan pulp capping pasta biji kopi robusta dengan kalsium hidroksida. Kelompok yang diberi pasta biji kopi robusta jumlah fibroblasnya lebih banyak daripada kelompok tanpa perlakuan dan kelompok yang diberi kalsium hidroksida. Oleh karena itu, pasta biji kopi robusta dapat digunakan sebagai alternatif bahan pulp capping
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]