PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) BERBANTUAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B TEMA INDAHNYA NEGERIKU DI SDN JEMBER LOR 02
Abstract
Proses pembelajaran di SDN Jember Lor 02 dalam menerapkan
pendekatan scientific masih belum optimal pada tahap mengamati, mengasosiasi/
menalar, dan mengumpulkan informasi serta penggunaan model dan media
pembelajaran kurang bervariasi, disamping itu siswa sulit memahami materi dan
tugas yang telah diberikan. Hal tersebut berdampak pada aktivitas dan hasil
belajar siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif TSTS berbantuan media TTS. Rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
berbantuan media TTS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
IV B tema indahnya negeriku di SDN Jember Lor 02?. Tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IV B melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
berbantuan media TTS pada tema indahnya negeriku di SDN Jember Lor 02.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan
menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara,
dokumentasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS berbantuan media TTS berjalan dengan lancar,
sesuai dengan RPP yang telah disusun. Siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa
meningkat. Aktivitas belajar siswa pada prasiklus 35,3% dengan kriteria kurang
aktif, pada siklus I meningkat menjadi 62,2% dengan kriteria cukup aktif.
Aktivitas belajar siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 86,3%
dengan kriteria sangat aktif.
Ranah afektif, kognitif, dan psikomotor siswa pada setiap siklusnya
mengalami peningkatan. Ranah afektif siswa prasiklus sebesar 51,9 dengan
kriteria kurang, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 60 dengan kriteria
sedang/cukup, pada siklus II juga meningkat menjadi 79,8 dengan kriteria baik.
Hasil belajar siswa dalam prasiklus sebesar 62 dengan kriteria sedang/cukup, pada
siklus I mengalami peningkatan sebesar 70 dengan kriteria baik, pada siklus II
juga meningkat menjadi 81,3 dengan kriteria sangat baik. Aspek psikomotor siswa
pada prasiklus sebesar 67,6 dengan kriteria cukup, pada siklus I mengalami
peningkatan menjadi 70,1 dengan kriteria baik, pada siklus II juga meningkat
menjadi 80 dengan kriteria sangat baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS berbantuan media TTS dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa di SDN Jember Lor 02. Saran bagi guru apabila menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TSTS berbantuan TTS yaitu saat menjelaskan
materi pelajaran harus lebih menarik, sebelum menerapkan pembelajaran harus
mengorganisasikan siswa dalam kelompok secara heterogen, dan bertindak lebih
tegas apabila ada kelompok yang tidak bertamu ke kelompok lain, Soal TTS yang
dibuat tidak terlalu banyak. Bagi peneliti, penerapan model pembelajaran dapat
dipadukan dengan media, dan sebaiknya media yang digunakan lebih bervariasi
dan lebih menarik. Bagi peneliti lain, penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TSTS berbantuan media TTS sebagai sumber rujukan penelitian selanjutnya
dengan tema dan kelas yang berbeda.