dc.description.abstract | Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan guru mata pelajaran fisika kelas
X di beberapa sekolah di Kabupaten Jember, diantaranya SMA N 2 Jember, SMA N
3 Jember, SMA N 4 Jember, dan SMA N Mumbulsari didapatkan informasi bahwa
pada saat pembelajaran fisika di sekolah masih menggunakan model pembelajaran
kooperatif. Adapun metode pembelajaran yang sering digunakan pada model
pembelajaran langsung adalah metode ceramah dan diskusi, sehingga siswa masih
jarang dilatih untuk menemukan pengetahuannya sendiri melalui kegiatan
pengamatan atau eksperimen dan berakibat pada rendahnya keterampilan proses sains
siswa. Permasalahan lain yang ditemukan adalah pada saat pembelajaran fisika
berlangsung masih banyak siswa yang merasa bosan dan jenuh dengan pembelajaran
yang cenderung monoton dan hanya berpusat pada guru (teacher centered).
Agar pembelajaran fisika dapat berjalan dengan baik, maka perlu dirancang
suatu pembelajaran yang memberi peluang kapada siswa untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran, dapat mengembangkan keterampilan proses sains, kemampuan
berpikir, dan sikap ilmiah sehingga hasil belajarnya meningkat. Sehingga alternatif
solusi penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
disertai LKS berbasis guided note taking.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskrisipkan keterampilan proses
sains siswa, mengkaji pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai LKS
berbasis guided note taking terhadap kompetensi pengetahuan siswa dan kompetensi
sikap siswa pada pembelajaran fisika SMA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA N
Mumbulsari Jember. Sebelum menentukan sampel, dilakukan uji homogenitas
terhadap sampel kelas yaitu kelas X sebanyak 3 kelas dan diambil 2 kelas sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan sampel penelitian menggunakan
cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan posttest- only control
design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tes, observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Sumber data berasal dari penilaian oleh peneliti,
penilaian observer, dan post-test. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan
analisis independent sample t-test untuk data yang berdistribusi normal dan uji
Mann-Whitney untuk data yang berditribusi tidak normal. Kedua uji tersebut
dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.
Berdasarkan hasil analisis keterampilan proses sains siswa pada kelas
eksperimen dapat dikategorikan sangat baik dengan rata-rata sebesar 81,17.
Selanjutnya adalah analisis kompetensi pengetahuan siswa diperoleh nilai rata-rata
kompetensi pengetahuan siswa pada kelas eksperimen sebesar 75,70 dan kelas
kontrol sebesar 70,00. Adapun hasil kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil
analisis independent sample t-test diperoleh ttest sebesar 0,012. Nilai signifikansi
0,012 ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya analisis kompetensi sikap
siswa diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 76,63 dan kelas kontrol
sebesar 71,37. Dilihat dari hasil rata-rata tersebut maka kedua kelas baik kelas
eksperimen maupun kontrol dapat dikategorikan baik. Berdasarkan hasil analisis di
atas maka kesimpulan pada penelitian ini adalah: (1) Keterampilan proses sains pada
pembelajaran fisika SMA dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing disertai LKS berbasis guided note taking dalam kategori sangat baik; (2)
Model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai LKS berbasis guided note taking
berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi pengetahuan siswa pada mata
pelajaran fisika SMA; dan (3) Kompetensi sikap pada pembelajaran fisika SMA
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai LKS berbasis
guided note taking dalam kategori baik. | en_US |