ETNOMATEMATIKA PADA AKTIVITAS TUKANG BANGUNAN MASYARAKAT JAWA DI DESA KENCONG
Abstract
Matematika memiliki peran universal dalam kehidupan masyarakat.
Matematika dapat dipelajari dari budaya yang ada pada masyarakat. Salah satu
ranah kajian yang mengaitkan antara matematika dan budaya adalah
etnomatematika. Matematika sangat erat dengan kebiasaan yang ada pada
masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Tanpa disadari beberapa masyarakat
Jawa atau suku dengan kebudayaan tertentu telah menggunakan pengetahuan
matematika dalam kesehariannya melakukan aktivitas, baik itu kegiatan sederhana
maupun kompleks. Salah satu kegiatan kompleks yang banyak melibatkan ilmu
matematika yaitu kegiatan membangun rumah. Aktivitas matematika dalam
membangun rumah perlu diungkap karena dalam membangun rumah
membutuhkan banyak penerapan matematika terkait membilang, mengukur, dan
menghitung.
Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan aktivitas etnomatematika
pada tukang bangunan dan untuk mendeskripsikan etnomatematika terkait
pembelajaran matematika pada tukang bangunan. Daerah yang dipilih adalah
daerah Jember bagian selatan tepatnya di desa Kencong, kecamatan Kencong,
kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu melalui observasi dan wawancara dengan 5 orang tukang bangunan.
Setelah data hasil observasi dan wawancara diperoleh dan dianalisis, maka
diperoleh informasi bahwa terdapat aktivitas matematika pada saat membangun
rumah di desa Kencong. Aktivitas tersebut diantaranya aktivitas membilang,
aktivitas mengukur, dan aktivitas menghitung. Aktivitas membilang suatu
bilangan yang digunakan oleh tukang bangunan masyarakat Jawa yaitu kata
bilangan dalam Bahasa Jawa. Cara membilangnya terdapat kata bilangan pokok
(siji, loro, telu, …, sepuluh), kata bilangan berimbuhan “ng” ketika diikuti kata
keterangan (rong puluh, telung timbo, dan lain-lain), dan kata bilangan
pengecualian (las-lasan, likuran, selawe, seket, suwidak). Aktivitas membilang
mengenai satuan yaitu dengan menyebutkan kata depan dari satuan baku. Satuan
yang sering digunakan oleh tukang bangunan yaitu senti ( ), meter ( ), meter
persegi ( ), kibik ( ), kilo ( ).
Aktivitas mengukur banyak digunakan oleh tukang bangunan, karena
hampir semua kegiatan membutuhkan ukuran. Aktivitas mengukur pertama yaitu
mengukur pojok rumah menggunakan tali melibatkan ilmu matematika Teorema
Pythagoras, aktivitas mengukur panjang dan lebar tanah akan digunakan untuk
pembuatan sketsa pembagian ruangan, dalam mensketsa melibatkan perbandingan
(skala). Aktivitas mengukur fondasi melibatkan perbandingan senilai, semakin
tinggi rumah, maka ukuran kedalaman untuk fondasi akan semakin besar pula.
Aktivitas mengukur selanjutnya yaitu mengukur panjang kayu untuk kuda-kuda
atap rumah melibatkan ilmu matematika perbandingan (skala), karena sebelum
mengukur kayu, tukang bangunan melakukan sketsa terkait ukuran panjang kayu.
Aktivitas menghitung juga terdapat pada kegiatan membangun rumah
terkait dengan hasil pengukuran. Aktivitas menghitung pembuatan kuda-kuda atap
rumah melibatkan ilmu matematika Teorema Pythagoras dan Trigonometri.
Aktivitas menghitung pembelian ubin, genteng, pasir, dan semen melibatkan luas
segi empat dan operasi hitung perkalian, aktivitas menghitung pembelian bata
juga melibatkan ilmu matematika luas segi empat dan operasi hitung perkalian,
selain itu juga terdapat operasi hitung penjumlahan, aktivitas menghitung
pembelian cat melibatkan operasi hitung perkalian. Aktivitas menghitung upah
kepada pekerja melibatkan ilmu matematika perbandingan senilai, operasi hitung
perkalian dan operasi hitung penjumlahan, aktivitas menghitung yang terakhir
yaitu menghitung waktu yang dibutuhkan terhadap banyak pekerja melibatkan
ilmu matematika perbandingan berbalik nilai. Materi matematika tersebut
merupakan matematika sekolah yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk
apersepsi sebelum memulai pembelajaran sehingga pembelajaran bersifat
kontekstual, selain itu juga dapat dijadikan situasi permasalahan atau
permasalahan matematika yang dapat berupa soal berbasis masalah.