IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN DAN KELEMBABAN TANAH SKALA LABORATORIUM
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sudut kemiringan, gangguan beban dan gangguan kadar air pada tanah terhadap bidang gelincir dan telah dilaksanakan di Laboratorium Geofisika Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember. Penelitian dilakukan dengan memberikan 4 perlakuan berbeda pada media objek pasir sebagai model tanah longsor menggunakan potensiometer multyturn sebagai sensor deteksi gerakan tanah dan soil moisture FC-28 sebagai sensor deteksi kadar air. Perlakuan pertama pada penelitian ini dilakukan dengan memvariasi sudut kemiringan sebesar 17 % - 25 % dengan interval 2 %. Perlakuan kedua dengan memvariasi sudut kemiringan sebesar 17 % - 25 % dengan interval 2 % dan penambahan beban sebesar 1,5 kg, 2,5 kg dan 4 kg. Perlakuan ketiga dengan memvariasi sudut kemiringan sebesar 17 % - 25 % dengan interval 2 % dan penambahan kadar air sebesar 10 %, 15 %, dan 20 %. Untuk perlakuan keempat diberikan perlakuan dengan memvariasi sudut kemiringan sebesar 17 % - 25 % dengan interval 2 % dengan penambahan beban sebesar 1,5 kg, 2,5 kg dan 4 kg dan kadar air sebesar 10 %, 15 %, dan 20 %.
Data penelitian diolah dengan menggunakan spreadsheet yang menghasilkan grafik berupa hubungan tegangan keluaran dari potensiometer multyturn terhadap variasi sudut kemiringan. Hasil penelitian dari variasi sudut kemiringan dari bak kaca yang berperan sebagai bidang gelincir, serta gangguan beban yang diberikan pada perlakuan kedua dan keempat menunjukkan bahwa semakin besar sudut kemiringan dan gangguan beban yang diberikan maka semakin besar terjadinya gerakan tanah. Namun pada perlakuan ketiga yang diberi perlakuan penambahan kadar air, cenderung gerakan tanah yang terjadi relatif kecil, hal ini disebabkan karena pasir memadat pada saat ditambahkan air sehingga sulit terjadi gerakan tanah.
Dari semua penelitian yang dilakukan dengan cara pemberian perlakuan yang berbeda-beda, hasil analisa menunjukkan bahwa rentan tidaknya terjadinya longsor pada medium tanah tergantung pada besar kemiringan lereng, kestabilan lereng, beban pada tanah, dan bidang gelincir. Bidang gelincir merupakan salah satu penyebab longsor yang paling berpengaruh.