FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STAGNASI PASIEN DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PERKEBUNAN JEMBER
Abstract
Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya stagnasi pasien di RS
Perkebunan Jember (77%), faktor organisasional meliputi ketersediaan sumber
daya dirawat inap cukup (83,3%); pelayanan keperawatan baik (79,2%); proses
pembiayaan cepat (89,6%); sistem asuransi mudah (83,3%), dan faktor pemberi
pelayanan meliputi tipe pelayanan kesehatan baik (95,8%), sikap petugas baik
(83,3%), kecakapan dan keahlian petugas baik (83,3%), kelengkapan fasilitas baik
(95,8%). Hasil analisis menggunakan uji chi square didapatkan bahwa ada
hubungan antara pelayanan keperawatan dengan stagnasi pasien, dan ada
hubungan antara sikap perawat terhadap stagnasi pasien. Tidak ada hubungan
antara ketersediaan sumber daya, proses pembiayaan, sistem asuransi, tipe
pelayanan kesehatan, kecakapan dan keahlian petugas, dan kelengkapan fasilitas
dengan stagnasi pasien.
Sehingga, didapatkan kesimpulan bahwa pada RS Perkebunan Jember
terjadi stagnasi pasien, faktor organisasional di RS Perkebunan Jember meliputi
ketersediaan sumber daya cukup; pelayanan keperawatan yang baik; proses
pembiayaan yang cepat; dan sistem asuransi yang mudah, faktor pemberi
pelayanan di RS Perkebunan Jember meliputi tipe pelayanan RS yang baik; sikap
petugas yang baik; kecakapan dan keahlian petugas yang baik; dan kelengkapan
fasilitas yang baik. Faktor organisasional yang memiliki hubungan dengan
stagnasi pasien di RS Perkebunan Jember adalah pelayanan keperawatan. Faktor
pemberi pelayanan yang memiliki hubungan dengan stagnasi pasien di RS
Perkebunan Jember adalah sikap petugas.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]