dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik. Penelitian ini
membandingkan densitas radiograf berdasarkan perbedaan frekuensi penggunaan
larutan pengembang di Instalasi Radiologi RSGM Universitas Jember. Frekuensi
penggunaan larutan pengembang yang diamati pada penelitian ini adalah pada film
ke-1, 15, 30, 45, 60, 75 dan 90. Penelitian ini menggunakan 4 sampel pada setiap
urutan film yang ditentukan. Pemeriksaan nilai densitas radiograf dilakukan dengan
menggunakan densitometer. Nilai densitas kemudian dibandingkan dengan nilai
densitas optimal
Data hasil penelitian kemudian dianalisis secara statistik. Data yang
didapatkan dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji Shaphiro-Wilk dan uji homogenitas yang digunakan adalah uji
Levene. Hasil yang diperoleh dari uji Shaphiro-Wilk pada data nilai densitas radiograf
pada frekuensi pengggunaan larutan pengembang yang berbeda menunjukkan nilai p
pada kelompok film ke-1 sebesar 0,588; film ke-15 sebesar 0,202; film ke-30 sebesar
0,839; film ke-45 sebesar 0,279; film ke-60 sebesar 0,204; film ke-75 sebesar 0,722;
dan film ke 90 sebesar 0,621 dimana p>0,05 artinya data berdistribusi normal. Hasil
uji Levene pada data nilai densitas radiograf pada frekuensi pengggunaan larutan
pengembang yang berbeda menunjukkan nilai p= 0,481 dimana p>0,05 artinya data
homogen, selanjutnya dilakukan uji statistik parametric yaitu One-way ANOVA, hasil
uji statistik One-way ANOVA menunjukkan nilai p sebesar 0,452 artinya hipotesis nol
(H0 ) diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna densitas radiograf seiring
dengan meningkatnya frekuensi pengggunaan larutan pengembang.
Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan pada densitas radiograf. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya upaya penyesuaian waktu pengembangan oleh radografer
untuk mendapatkan radiograf dengan densitas baik. | en_US |