PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-IPA 3 MAN 2 JEMBER BERDASARKAN GENDER DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan untuk menelaah berpikir kritis siswa dalam penyelesaian soal matematika berdasarkan gender pada materi Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-IPA 3 MAN 2 Jember. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes matematika dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis data validasi instrumen didapatkan bahwa soal tes matematika dan pedoman wawancara valid. Instrumen yang telah divalidasi, direvisi sesuai dengan saran validator lalu dilakukan uji keterbacaan untuk soal tes matematika dan dilakukan pengumpulan data. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dan wawancara. Data yang
dianalisis adalah hasil jawaban siswa saat tes dan hasil wawancara siswa yang dijadikan perwakilan sampai mendapatkan hasil yang jenuh/valid.
Siswa laki-laki cenderung salah dalam menentukan metode penyelesaian dan tidak menuliskan metode yang digunakan dalam mengerjakan soal, namun siswa laki-laki mempu menentukan dengan baik hal yang diketahui dan ditanya pada soal. Siswa laki-laki cenderung memenuhi 5 standar berpikir kritis yaitu : focus (fokus), reason (alasan), inference (menyimpulkan), situasion (situasi), clarity (kejelasan). Mereka cenderung tidak menuliskan metode yang digunakan dalam mengerjakan soal namun saat wawancara mereka dapat menjelaskan metode yang digunakan, mampu menyimpulkan kesimpulan dari soal yang dikerjakan dengan baik dan mampu menggunakan semua informasi yang digunakan untuk mengerjakan soal. Siswa perempuan mampu memahami soal dengan baik, dapat menuliskan hal yang diketahui, hal yang ditanya, dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan soal. Mereka cenderung mampu mengerjakan soal sesuai dengan cara yang telah direncanakan sebelumnya. Mereka mampu membuat kesimpulan dari semua permasalahan yang diberikan. Semua informasi yang ada pada soal mampu digunakan oleh mereka. Siswa perempuan memenuhi 5 standar berpikir kritis yaitu focus (fokus), reason (alasan), inference (menyimpulkan), situation (situasi) dan clarity (kejelasan).