dc.description.abstract | Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Model matematika proses pendinginan gas CO2 di Heat Exchanger adalah
persamaan yang diselesaikan dengan metode elemen hingga, dimana per-
samaan tersebut merupakan persamaan yang dinyatakan pada persamaan
energi. Berikut ini adalah persamaannya.
@½Á0
@t
+ (
@½quÁ
@x
) =
@2¹Á0
@2x
+ (
@2¹tÁ0
@2x¿k
) + 2(
@2U¹t
@2x
)
2. Pada saat proses pendinginan gas CO2 di Heat Exchanger, di dapat temper-
atur gas CO2 dengan pengaruh temperatur lingkungan 290 Kelvin meng-
alami penurunan menjadi 59.153 Kelvin,temperatur gas CO2 dengan pe-
ngaruh temperatur lingkungan 293 Kelvin mengalami penurunan menjadi
97.697 Kelvin, dan temperatur gas CO2 dengan pengaruh temperatur lingkun-
gan 296 Kelvin mengalami penurunan menjadi 130,36 Kelvin. Sehingga da-
pat di simpulkan semakin tinggi temperatur lingkungan maka semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan gas CO2, dan sebaliknya.
3. Pada saat proses pendinginan gas CO2 di Heat Exchanger, di dapat tem-
peratur gas CO2 dengan pengaruh kecepatan aliran °uida 1 m/s mengalami
penurunan menjadi 0.7478 Kelvin, temperatur gas CO2 dengan pengaruh
kecepatan aliran °uida 1.5 m/s mengalami penurunan menjadi 211,99 Kel-
vin, dan temperatur gas CO2 dengan pengaruh kecepatan aliran °uida 2 m/s
mengalami penurunan menjadi 284.78 Kelvin. Sehingga dapat disimpulkan
semakin tinggi kecepatan aliran gas CO2, maka waktu yang dibutuhkan
untuk mendinginkan gas CO2 juga semakin lama, dan sebaliknya.
4. Persamaan proses pendinginan gas CO2 di Heat Exchanger adalah model
yang efektif dalam menyelesaikan masalah pengaruh temperatur lingkungan
dan pengaruh kecepatan aliran gas terhadap proses pendinginan gas CO2 di
Heat Exchanger dengan tingkat toleransi kesalahan perhitungan di bawah
0,01. | en_US |