Show simple item record

dc.contributor.advisorArif
dc.contributor.authorAgusta, Moh. Rizqi
dc.date.accessioned2017-08-02T03:59:55Z
dc.date.available2017-08-02T03:59:55Z
dc.date.issued2017-08-02
dc.identifier.nim130910301021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80631
dc.description.abstractSecara umum Indonesia memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, berdasarkan keterangan BPS Per maret 2016 mencapai 28,1 juta jiwa. Dengan jumlah masyarakat miskin yang cukup banyak rata-rata mereka tidak memiliki dokumen diri dengan berbagai alasan, disamping itu pelayanan publik yang diselenggarakan juga rumit dan tidak terjangkau bagi masyarakat miskin tersebut. sedangkan di Banyuwangi sendiri tingkat kemiskinannya mencapai 576. 137 jiwa dan kecamatan kalibaru mencapai 26.433 jiwa. Melihat jumlah masyarakat miskin yang cukup banyak, untuk memenuhi memenuhi hak dan kewajiban atas dokumen diri masyarakatnya, pemerintah menyelenggarakan Progam Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Stop Service) untuk mempermudah dan agar dapat dijangkau masyarakat miskin, sehingga mereka dapat memenuhi dokumen diri mereka. Tujuan dari pemenuhan atau melengkapi dokumen diri ini adalah agar masyarakat miskin dapat mengakses progam-progam kesejahteraan, karena progam-progam tersebut seperti BPJS, RASTRA, PKH dan lain sebagainya ratarata membutuhkan dokumen diri seperti (KTP-el dan Kartu Kelurga) sebagai alat penyaring atau validasi untuk menghindari kecurangan dari data ganda. Dampak dari tidak memiliki dokumen diri adalah tidak dapat mengakses progam-progam kesejahteraan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan implementasi dari progam PTSP tersebut pada masyarakat miskin. Penelitian ini berlokasi di Desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan penentuan informan melalui teknik purposive sampling dan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data penelitian ini diawali pengumpulan data mentah, trankip data, pembuatan koding, kategorisasi, penyimpulan data sementara, trianggulasi dan penyimpulan data akhir. Metode keabsahan data mengunakan trianggulasi sumber. berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan mampu merubah sistem pelayanan dan berpengaruh pada tingkat kemauan masyarakat untuk mengurus dokumen diri mereka. Standar pelayanan yang diselenggaran di Desa Kajarharjo yaitu: (1) Prosedur pelayanan yang meliputi penyederhanaan mekanisme, dan persyaratan serta dimunculkan kontak pengaduan masyarakat untuk menampung aspirasi. (2) Waktu pelayanan yang meliputi waktu penyelesaian sudah sesuai standar akan tetapi terhambat telatnya distribusi blanko dari pusat untuk pengurusan KTP-el dan waktu penyelenggaraan yang ditambah pelayanan malam. (3) Biaya pelayanan yang sudah terjangkau bagi masyarakat miskin bahkan hingga tanpa dipungut biaya. (4) Progam pelayanan sudah sesuai antara aturan progam secara umum dengan pelaksanaan dilapangan. (5) Sarana dan Prasarana yang ada di Desa Kajarharjo sudah berbasi Teknologi Informatika yang dilengkapi jaringan wifi untuk menunjang pelayanan dan suasana kantor yang nyaman sebagai pendukung. (6) kompetensi petugas yang masih bermasalah disektor Ketua Rukun Tetangga serta kurangnya pelatihan bagi aparatur untuk meningkatkan kualitas pelayanan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPROGRAM ONE STOP SERVICEen_US
dc.subjectPELAYANAN TERPADU SATU PINTUen_US
dc.subjectMASYARAKAT MISKINen_US
dc.titleImplementasi Program ONE STOP SERVICE (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) pada Masyarakat Miskin (Study Deskriptif dalam Pengurusan Dokumen Diri di Desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record