PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOLABORATIF PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan
perangkat dan menghasilkan perangkat berupa RPP dan LKS. Terkait dengan hal
itu akan disertakan pula (1) validasi perangkat, (2) kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran, (3) aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dan (4)
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tingkat kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan perangkat. Dalam penelitian ini, produk yang
dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang meliputi 2 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan 2 Lembar Kerja Siswa (LKS).
Model pengembangan yang digunakan adalah model Thiagarajan yang telah
dimodifikasi. Modifikasi ini terjadi pada prosedur penelitian yaitu tidak adanya
proses penyebaran. Dengan demikian tahap pengembangan perangkat
pembelajaran matematika yang dilakukan yaitu tahap pendefinisian, tahap
perancangan, dan tahap pengembangan. Tahap pendefinisian dan tahap
perancangan menghasilkan draft I. Perangkat pada draft I kemudian divalidasi dan
direvisi sehingga menghasilkan draft II. Setelah itu dilakukan uji keterbacaan
dengan meminta siswa untuk membaca LKS. Perangkat hasil uji keterbacaan
kemudian direvisi sebelum dilakukan uji coba lapangan dan dinamakan draft III.
Uji coba dilakukan di SMP Negeri 4 Jember.
Perangkat hasil uji coba dianalisis tingkat kevalidan, kepraktisan, dan
keefektifan perangkat. Tingkat kevalidan dilihat berdasarkan hasil uji valdasi
perangkat dan menunjukkan persentase validasi RPP dan LKS adalah 3,79. Tingkat
kepraktisan perangkat dilihat berdasarkan kemampuan guru mengelola
pembelajaran yang menunjukkan koefisien sebesar 2,88 dan 2,90. Tingkat
keefektifan perangkat dilihat berdasarkan analisis aktivitas siswa yang
menunjukkan koefisien sebesar 89,94% dan 91,53%, banyaknya siswa yang
memberikan respon positif sebesar 92,38%, dan aspek pengetahuan siswa yang
dapat diketahui dari hasil rata-rata minimum yang diperoleh siswa pada LKS yaitu
80. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan berada pada
ketagori valid, praktis, dan efektif.