PENERAPAN PENDEKATAN STM (SAINS TEHNOLOGI MASYARAKAT) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Fisika  merupakan  bagian  dari  Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  atau  sains
yang  menerangkan  berbagai  gejala  dan  kejadian  alam,  yang  memungkinkan
penelitian  dengan  percobaan,  pengukuran  apa  yang  didapat,  penyajian  secara
matematis  dan  berdasarkan  peraturan-peraturan  umum. Bahan  pelajaran  fisika
untuk  berbagai  kalangan  tentunya  tidak  lepas  dari  teori.  Untuk  mengetahui  teori
tersebut,  cara  belajar  siswa  harus  diawali  dengan  membaca. Salah  satu  materi
pada mata pelajaran fisika  yang membutuhkan banyak materi adalah pada pokok
bahasan  fluida  materi bahasan  fluida  dinamis. Berdasarkan  fakta  yang  ada  telah
diketahui bahwa dikalangan siswa telah berkembang kesan bahwa pelajaran fisika
merupakan salah satu pelajaran  yang tidak digemari siswa karena motivasi untuk
belajar fisika, sehingga ada anggapan bahwa fisika itu sulit dan membosankan.
Pembelajaran  konvensional  dalam  prakteknya  cenderung  mengacu  pada
pandangan  behavioristik.  Proses  pembelajaran  konvensional  ini  cenderung
terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif. Peran guru hanya mengajarkan
materi  yang  berorientasi  pada  hasil  belajar  tanpa  memperhatikan  bagaimana
proses  pembelajaran  terjadi. Dengan  kata  lain  siswa  ditempatkan  sebagai  objek
dalam suatu pembelajaran. Pada umumnya, metode yang paling banyak digunakan
dalam  pembelajaran  fisika  adalah  metode  ceramah,  dengan  kegiatan  belajar
mengajar  fisika  yang  berlangsung  searah  yaitu  guru  sebagai  pusat  kegiatan,
sedang siswa diposisikan  sebagai  obyek  yang  akan  selalu  menerima  apa  yang
disampaikan oleh guru.Hal  ini  menyebabkan  fisika  menjadi  pelajaran  yang  kurang  menarik  bagi
siswa  disebabkan  fisika  selalu  identik  dengan  menghafal  rumus  dan  ketika
pembelajaran  siswa  cenderung  pasif.  SMA  Negeri  1  Kencong adalah  salah  satu
sekolah  yang  ada  di Kabupaten Jember. Berdasarkan  observasi  kegiatan  belajar
mengajar  yang  terjadi  di  SMA  Negeri 1  Kencong, Terlihat  kurang  bisa diterima
siswa dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari : 1) Ketika KBM berlangsung siswa
aktif cenderung ramai; 2) siswa aktif cenderung menganggu teman yang lain;  3)
tidak memperhatikan penjelasan guru; 4) untuk siswa yang pendiam lebih banyak
mencatat; 5) siswa yang tiak pendiam lebih sering bermain sendiri.
Guru  hendaknya  tidak  menyajikan  materi  pelajaran  fisika  dalam  bentuk
yang membuat siswa bersikap pasif, melainkan harus diatur sehingga mendorong
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pada pembelajaran fisika
diharapkan  siswa dapat  belajar  merumuskan  masalah,  untuk  menarik  siswa  lebih
aktif  berfikir  dalam  proses  pembelajaran. Oleh  karena  itu  penggunaan  strategi
pembelajaran  harus mampu  membuat  siswa  berfikir  aktif  dan  tidak  hanya
mendengarkan  penjelasan  dari  guru. Salah  satu strategi pembelajaran  yang  dapat
membantu  siswa berfikir  aktif untuk memperoleh  suatu  konsep  dibantu
pertanyaan-pertanyaan dari  teman  sebaya adalah Pendekatan  STM  (saint
Tehnologi Masyarakat). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Adakah perbedaan
yang  signifikan  antara  hasil  belajar  fisika  siswa  menggunakan  penerapan
pendekatan sains tekhnologi dan masyarakat (STM) dengan penilaian  portofolio
pada  pembelajaran  fisika  di  SMA dan  pembelajaran  model  konvensional. (2)
Bagaimanakah  aktivitas  siswa  selama  mengikuti  pembelajaran  menggunakan
penerapan pendekatan sain  tehnologi  dan  masyarakat  (STM) dengan    penilaian
portofolio pada pembelajaran fisika di SMA?.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan  menggunakan  cara purposive  sampling  area.  Penelitian  ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kencong. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan  uji  homogenitas.  Penentuan  sampel  penelitian  dengan cluster  random
sampling. Rancangan  penelitian  menggunakan post-test  control  design.  Metode
pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah  observasi,  wawancara,  tes,  dan dokumentasi.  Analisis  data  menggunakan Independent  Sample  t-tes untuk
menjawab  rumusan  masalah  yang  pertama, sedangkan menggunakan  persentase
aktivitas klasikal untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan SPSS 16 menunjukkan rata-rata hasil belajar
kelas  eksperimen  lebih  besar  dibandingkan  dengan  hasil  belajar  kelas  kontrol.
Setelah  dikonsultasikan  pada  taraf  signifikasi  5%  hasilnya  0,001>0,000.  Dengan
demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan
hasil belajar  kelas  control. Hasil  analisis  aktivitas  siswa selama  mengikuti
pembelajaran  fisika  menggunakan Pendekatan  STM  (Saint  Tehnologi dan
Masyarat) dengan  penilaian  portofolio pada  pertemuan  pertama  dan  kedua
diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 76,98 % dan termasuk pada kategori
aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini  adalah: (1) ada perbedaan  yang  signifikan  terhadap hasil  belajar  fisika yang
menggunakan Pendekatan  Sains  Tehnologi  dan  Masyarakat  (STM)  dengan
penilaian portofolio pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kencong. (2) Pendekatan
Sains  Tehnologi  dan  Masyarakat  (STM)  dengan  penilaian  portofolio dapat
mempengaruhi aktivitas  belajar  siswa  kelas X SMA  Negeri 1  Kencong selama
mengikuti pembelajaran.
