OPTIMASI GLISERIN DAN PROPILEN GLIKOL PADA SEDIAAN PATCH DISPERSI PADAT IBUPROFEN MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE DESIGN
Abstract
Patch adalah sediaan yang ditempatkan pada kulit untuk memberikan
dosis tertentu obat melalui kulit dan masuk ke aliran darah. Keuntungan penghantaran
obat transdermal antara lain mengontrol penghantaran obat, menghindari first pass
metabolism dan mencegah iritasi pada saluran pencernaan, meningkatkan kepatuhan
pasien, mudah dihilangkan apabila terjadi reaksi alergi dan meminimalkan efek
samping overdosis serta memperoleh konsentrasi obat pada tempat kerjanya sehingga
obat lebih efektif memberikan efek terapeutik pada daerah yang sakit.
Ibuprofen adalah obat NSAID dengan mekanisme sebagai inhibitor non-selektif
dari siklooksigenase 1 (COX-1) dan siklooksigenase 2 (COX-2). Pemberian ibuprofen
secara peroral memiliki beberapa efek samping yaitu iritasi gastrointestinal, mual dan
muntah, sakit kepala serta penggunaan ibuprofen dalam dosis besar menyebabkan
peningkatan resiko serangan jantung dan stroke, khususnya pada pasien lansia.
Faktor yang menentukan efektifitas dari sediaan patch yaitu laju pelepasan dan
laju penetrasi dari obat. Jumlah obat yang terlepas dipengaruhi oleh kelarutan bahan
aktif. Salah satu masalah dalam formulasi patch adalah ibuprofen praktis tidak larut
dalam air, sehingga diperlukan upaya meningkatkan kelarutannya yaitu dengan
pembuatan dispersi padat ibuprofen-PEG 6000 (1:1,5) dengan metode peleburan. Laju
penetrasi juga merupakan faktor penentu efektifitas sediaan patch. Stratum korneum
adalah penghalang utama dalam proses penetrasi obat melalui kulit, sehingga
dibutuhkan suatu penetration enhancer untuk membawa obat menembus barrier kulit.
Penetration enhancer yang digunakan dalam penelitian ini adalah propilen glikol dan
gliserin. Propilen glikol dan gliserin dipilih sebagai penetration enhancer pada
penelitian ini karena kedua bahan tersebut termasuk dalam kelompok penetration
enhancer dengan mekanisme kerja sebagai kosolven. Kombinasi keduanya diharapkan
dapat meningkatkan kelarutan obat sehingga dapat meningkatkan fluks obat.
Pada penelitian ini dibuat tiga formula patch tipe matrix controlled system
dengan kombinasi penetration enhancer gliserin dan propilen glikol menggunakan
simplex lattice design. Dispersi padat yang digunakan dievaluasi meliputi pengujian
keseragaman kandungan dan FTIR sedangkan ketiga sediaan patch yang dihasilkan
juga dilakukan evaluasi meliputi pengujian organoleptis, ketebalan, keseragaman
bobot, keseragaman kadar, ketahanan lipat, uji pH permukaan, persen moisture content,
dan laju penetrasi in vitro. Data persen moisture content dan laju penetrasi yang
diperoleh dianalisis menggunkana software Design Expert trial versi 10.0.4.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, ketiga sediaan patch memenuhi
persyaratan seluruh pengujian. Pengujian persen moisture content diketahui bahwa
gliserin dan propilen glikol dapat meningkatkan nilai persen moisture content dan
interaksi keduanya juga dapat lebih meningkatkan persen moisture content. Pada uji
penetrasi in vitro gliserin dan propilen glikol dapat meningkatkan laju penetrasi dan
interaksi keduanya dapat lebih meningkatkan laju penetrasi. Dari dua data respon yaitu
persen moisture content dan laju penetrasi yang telah dianalisis menggunakan software
Design Expert trial versi 10.0.4 didapat suatu formula optimum dengan komposisi
gliserin 165,264 mg dan propilen glikol 224,736 mg.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]