Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global
Date
2017-07-21Author
Sukatman (Ed)
Arju Muti'ah (Ed)
Akhmad Taufiq (Ed)
Metadata
Show full item recordAbstract
Puluhan ribu tahun pada masa silam, bahasa Melayu Purba telah menjadi
penghubung antara bangsa Nusantara dengan masrakarakat Asia, suku Aborigin
Australia, suku Dayak-Indian Amerika, dan masyarakat Afrika. Bahkan, perdagangan
kapur Barus untuk pengawet mumi raja-raja Mesir telah terjadi antara masyarakat
Barus di Aceh dengan negeri Mesir kuna. Pada perkembangannya, Bahasa Melayu
kuna kemudian digunakan kerajaan Jawa untuk komunikasi politik internal dan
pengendalian negeri taklukan seperti negeri kuna di Vietnam dan Kamboja yang
bernama negeri Funan dan Chenla sekitar Abad I—VI.
Sampai era Majapahit bahasa Melayu masih berperan sebagai bahasa politik
untuk pengendalian Tanah Melayu dan wilayah Patani Thailand Selatan. Menjelang
kemerdekaan Indonesia, bahasa Melayu dikukuhkan sebagai Bahasa Indonesia pada
peristiwa Sumpah Pemuda. Menjelang Perang Dunia II, Amerika mengajarkan bahasabahasa
Asia Tenggara, termasuk Bahasa Indonesia, untuk para prajuritnya dalam
rangka pemenangan perang.
Pada era modern Abad XXI Bahasa Indonesia telah diajarkan di berbagai
penjuru dunia. Akan tetapi hal itu semua belum mampu mengangkat Bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional. Untuk itu, berbagai usaha perlu dan sedang dilakukan
untuk memoderenkan dan memasyarakatkan Bahasa Indonesia di kancah
internasional. Patut dicatat dengan bangga bahwa lembaga bahasa nasional di Jakarta
telah mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur asing (BIPA). Hal
tersebut akan menjadi penyemangat bagi para ias na dan pengembang Bahasa
Indonesia di dalam dan luar negeri.
Berbagai ias bahasan dapat dicermati dalam seminar ini. Mulai dari kajian
ias na ic, kesusasteraan, pembelajaran BIPA, aspek budaya dalam Bahasa Indonesia,
politik bahasa nasional, sampai pada ias pendidikan karakter yang sekarang menjadi
pembicaraan hangat di tengah merosotnya moralitas bangsa-bangsa di dunia. Kajiankajian
tersebut dimaksudkan sebagai pemicu dan pemacu semangat ias na Bahasa
Indonesia dalam memperkenalkannya ke masyarakat global.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada “Pejuang
Bahasa Indonesia” yang telah mengenalkan dan mengajarkannya di dalam dan luar
negeri. Juga disampaikan penghargaan yang tinggi untuk para penyumbang pemikiran
dalam seminar ini, baik penulis makalah maupun peserta biasa. Semoga Bahasa
Indonesia ias menjadi bahasa internasional dan Tuhan menguatkan potensi itu.
Collections
- LSP-Books [895]