MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BALUNG TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Dari data hasil observasi awal kelas VII B SMP Negeri 2 Balung, ditemukan
ketuntasan hasil belajar fisika siswa rendah. Berdasarkan data ulangan harian kelas
VII B dari 36 siswa hanya 25% yang mendapatkan nilai ≥ 71. Aktivitas belajar siswa
juga tergolong rendah yaitu dengan indikator aktivitas belajar siswa meliputi : (1)
mengerjakan soal di depan kelas , (2) mengajukan pertanyaan, (3) mengerjakan tugas
(4) mencatat diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 28,47 %.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui
model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan aktivitas
dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Balung. Model
pembelajaran POE adalah model pembelajaran yang bersifat konstruktivis karena
siswa diberi kebebasan memikirkan persoalan fisika yang diajukan dan siswa
mencoba membangun pengetahuanya sendiri lewat berpikir (predict), praktik
(observe) dan mencari penjelasannnya (explain). Pembelajaran ini mencerminkan
kegiatan belajar yang sesuai dengan hakikat fisika yang terdiri dari aspek produk,
proses, dan sikap ilmiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar
fisika, peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika dan proses meningkatkan aktivitas
dan ketuntasan hasil belajar fisika menggunakan model Pembelajaran POE (Predict-
Observe-Explain) pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Balung Tahun Ajaran
2011/2012. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitian
sudah ditetapkan di kelas VII B SMP Negeri 2 Balung yang dimulai tanggal 22
November 2011 semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Data yang
didapatkan adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II serta hasil wawancara dengan
guru bidang studi dan siswa.
Dari data hasil analisis aktivitas belajar didapatkan bahwa besarnya persentase
secara klasikal aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 39,82%, pada siklus 1
mencapai 66,41% yang dapat dikategorikan aktif dengan peningkatan sebesar 26,59%
dan pada siklus 2 mencapai 80,56% yang dikategorikan aktif dengan peningkatan
sebesar 40, 74%. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus adalah
sebesar 19,44%, pada pembelajaran siklus 1 sebesar 69,44% dan pada siklus 2
sebesar 83,33%. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan analisis
Normalized Gain pada siklus 1 dibanding pra siklus sebesar 0,49 dan siklus 2
dibanding pra siklus sebesar 0,54 peningkatan tersebut tergolong sedang.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah
mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Proses
dalam meningkatan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberikan permasalahan lalu siswa mempraktikkan
dan mencari penjelasan. Dari tahap-tahap model pembelajaran POE (Predict-
Observe-Explain) tersebut siswa akan lebih termotivasi sehingga siswa aktif dalam
pembelajaran. Proses meningkatkan ketuntasan hasil belajar meningkat karena
penyelesaian persoalan tersebut diperoleh dengan siswa melakukan eksperimen dan
melalui proses ilmiah meliputi membuat prediksi, mengumpulkan data, menganalisis
data, dan merumuskan kesimpulan. Sehingga siswa lebih mengingat materi yang
diberikan dan siswa dengan mudah dalam mengerjakan soal yang diberikan.