dc.contributor.author | Thohirun | |
dc.contributor.author | Ririanty, M | |
dc.contributor.author | Nafikadini, I | |
dc.date.accessioned | 2017-07-03T04:13:49Z | |
dc.date.available | 2017-07-03T04:13:49Z | |
dc.date.issued | 2017-07-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80255 | |
dc.description | Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
Jl.Kalimantan 37 Jember | en_US |
dc.description.abstract | Warung kopi saat ini banyak yang identik dengan aktivitas mengarah ke hiburan. Karena adanya perempuan-perempuan yang ikut melayani menghidangkan kopi dengan gaya mereka sendiri. Perempuan ini oleh peneliti kemudian disebut sebagai Dakocan atau Pedagang Kopi Cantik akronim dari “Dakocan”: Berawal dari temuan terdapatnya dakocan pada saat maping wilayah tahun pertama penelitian bahwa di Kabupaten Jember dari 31 Kecamatan terdapat 7 wilayah merah yaitu lebih dari sama dengan 5 spot warung kopi yang memiliki Dakocan, 15 wilayah kuning yaitu 1-4 spot warung yang ber „Dakocan‟ dan sisanya hijau yang artinya tidak ditemukan „Dakocan” di warung kopi dalam wilayah kecamatan tersebut. Dimana wilayah merah menjadi sasaran penggalian informasi dalam penelitian ini. Tujuan penelitian tahap ini untuk menganalisis pandangan dan sikap pelaku “Dakocan” terhadap pekerjaan yang dilakukannya, pandangan lingkungan social terhadap keberadaan “Dakocan”, dampak keberadaan „Dakocan‟ terhadap kesehatan baik fiisk dan sosial masayarakat serta merancang model promosi kesehatan yang tepat. Dengan metode kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam baik kepada Dakocan sebagai informan utama, kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, ahli antropologi keswehatan. Teknik observasi dan dokumentasi juga melengkapi penelitian ini. Pada informan utama Dakocan dicari secara snow ball dari keya person yang ditemukan di tahun sebelumnya. Penelitian ini dilakukan sepanjang tahun 2016. Hasilnya adalah pandangan dan sikap pelaku “Dakocan” pekerjaannya di warung kopi baik yang memberikan layanan seks ataupun tidak sebagian besar positif selama mereka tidak mengganggu urusan orang lain. Pandangan lingkungan sosial berkaitan dengan warung kopi yang memiliki “ Dakocan” negatif dan mereka berkeinginan agar ada semacam revitalisasi fungsi warung kopi senatural mungkin. Dampak warung kopi terhadap kesehatan baik bagi pengunjung ataupun dakocan lebih kearah kesehatan sosial. Model yang peneliti tawarkan yaitu PEMITRA dengan model startegi komunikasi kesehatan melalui analisis situasi berpendekatan P-Process. | en_US |
dc.description.sponsorship | Penelitian Hibah Fundamental 2016 | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Penelitian Hibah Fundamental;2016 | |
dc.subject | Warung Kopi | en_US |
dc.subject | Dakocan | en_US |
dc.subject | Jember | en_US |
dc.subject | P-Process | en_US |
dc.subject | Seks | en_US |
dc.title | ‘DAKOCAN’ DALAM WARUNG KOPI SEBAGAI PENARIK BUDAYA „NGOPI” PADA MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER: Pandangan, Sikap dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Jember | en_US |
dc.type | Other | en_US |