PEMBENTUKAN TANAMAN HAPLOID PADI AROMATIK LOKAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR ANTHER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PADI VARIETAS BARU HAPLOID GANDA
Abstract
Teknik pemuliaan tanaman dengan menggunakan teknik haploid ganda menawarkan keuntungan berupa diperolehnya galur-galur tanaman haploid ganda dengan tingkat kestabilan genetik 100% dalam jangka waktu yang lebih singkat. Kendala utama dalam penerapan teknik haploid ganda di tanaman padi adalah rendahanya tingkat pengkalusan dan regenerasi menjadi tanaman haploid apabila anther yang digunakan berasal dari padi jenis indica. Berdasar pada permasalahan tersebut, kami mengajukan sebuah program penelitian dengan tujuan untuk memperoleh metode terbaik untuk mendapatkan tanaman haploid ganda melalui kultur anther padi aromatik varietas lokal Indonesia. Hasil penelitian yang telah diperoleh dengan membandingkan tingkat kemampuan pembentukan kalus dari anther 3 varietas padi menunjukkan bahwa verietas Situ Bagendit mempunyai rata-rata tingkat pengkalusan yang tertinggi (14,3%) dibandingkan dengan varietas Merah Wangi (7,25%) dan Ciherang (2,1%). Selain itu, pengaruh perlakuan suhu dingin (4oC) terhadap pembentukan kalus anther menunjukkan bahwa hanya perlakuan inkubasi pada suhu 4oC selama 10 hari menghasilkan pembentukan kalus, sedangkan anther yang diinkubasikan dengan jangka waktu yang lebih pendek (4 dan 7 hari) tidak dapat melakukan pembentukan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpilan bahwa varietas Situ Bagendit mempunyai daya pengkalusan yang tertinggi. Selain itu, perlakuan inkubasi pada suhu 4oC selama 10 hari merupakan yang terbaik untuk pembentukan kalus dari anther padi varietas Situ Bagendit dan Ciherang.