Show simple item record

dc.contributor.advisorDidin Erma
dc.contributor.advisorIzzata Barid
dc.contributor.authorHidayat, Wahyu
dc.date.accessioned2017-03-29T01:33:55Z
dc.date.available2017-03-29T01:33:55Z
dc.date.issued2017-03-29
dc.identifier.nim131610101002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79898
dc.description.abstractDentin merupakan pembentuk utama struktur gigi dan meluas hampir keseluruh panjang gigi. Dentin merupakan jaringan keras tetapi juga elastis yang tersusun dari tubulus-tubulus kecil yang tersusun sejajar dalam matriks kolagen. Mineral dentin dapat menghilang akibat proses demineralisasi namun mineral dentin dapat dikembalikan dengan proses remineralisasi. Salah satu bahan remineralisasi adalah bioactive glass. Bioactive glass merupakan suatu bahan yang bereaksi dengan cairan tubuh yang membentuk ikatan kuat pada tulang dengan membentuk lapisan hydroxycarbonate apatite (HCA). Dibidang kedokteran gigi bioactive glass digunakan sebagai bahan tambahan glass ionomer. Bioactive glass nano silica dengan ukuran nano partikel sudah mulai dikembangankan karena bahan tersebut mampu membentuk HCA lebih cepat dibandingkan ukuran mikro partikel. Salah satu komposisi terbesar bioactive glass adalah silica. Sumbernya bisa dari bahan organic contohnya adalah abu ampas tebu. Tujuan penelitian mengetahui pembentukan struktur hydroxycarbonate apatite (HCA) dari bubuk glass ionomer yang ditambahkan bubuk bioactive glass nano silica abu ampas tebu yang direndam pada cairan tubuh buatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post-test with control group design. Terdapat 6 kelompok penelitian, yaitu : kelompok 1 (GIGB1) glass ionomer dengan penambahan bioactive glass nano silica ampas tebu 0,04 wt% perendaman 5 menit, kelompok 2 (GIGB2) glass ionomer dengan penambahan bioactive glass nano silica ampas tebu 0,04 wt% perendaman 30 menit, kelompok 3 (GIGB3) glass ionomer dengan penambahan bioactive glass nano silica ampas tebu 0,04 wt% perendaman 60 menit, kelompok 4 (GI1) glass ionomer dengan perendaman 5 manit, kelompok 5 (GI2) glass ionomer dengan perendaman 30 menit, kelompok 6 (GI3) glass ionomer dengan perendaman 60 manit, selanjutnya analisis pembentukan HCA dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscope dan dilanjutkan analisis area pembentukan HCA menggunakan aplikasi software ImageJ. Data hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna (p>0,05) pada pembentukan HCA antara kelompok glass ionomer yang ditambah bioactive glass nano sillica abu ampas tebu 0,04 wt% pada uji pembentukan HCA. Pembentukan HCA pada kelompok glass ionomer yang ditambah bioactive glass nano sillica lebih besar. Lamanya perendaman akan meningkatkan pembentukan HCA secara bermakna (p>0,05), semakin lama perendaman maka akan semakin meningkatkan pembentukan HCA. Disimpulkan penambahan 0,04 wt% bioactive glass nano silica dari abu ampas tebu pada bubuk glass ionomer dan waktu perendaman yang lama menyebabkan peningkatan pembentukan HCA.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHydroxycarbonate Apatiten_US
dc.subjectGlass Ionomer Tipe IIen_US
dc.subjectBioactive Glass Nano Silicaen_US
dc.subjectAbu Ampas Tebuen_US
dc.titleANALISIS PEMBENTUKAN HYDROXYCARBONATE APATIT PADA BUBUK GLASS IONOMER TIPE II DENGAN PENAMBAHAN BIOACTIVE GLASS NANO SILICA ABU AMPAS TEBU YANG DIRENDAM CAIRAN TUBUH BUATANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record