PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBASIS TEORI BELAJAR BRUNER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SDN ANTIROGO 04 JEMBER
Abstract
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan wali kelas  yang 
dilakukan di kelas IV SDN Antirogo 04 Jember diketahui bahwa hasil belajar  siswa 
masih rendah, hal tersebut dibuktikan dengan data nilai UTS. Dari 37 siswa, 
sebanyak 25 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Hasil observasi aktivitas guru : 
guru cenderung hanya duduk di bangku guru  dan menggunakan metode ceramah 
tanpa menggunakan media. Aktivitas belajar siswa tidak aktif, sebagian siswa tidak 
memperhatikan apa yang guru jelaskan dan banyak siswa yang bicara sendiri dengan 
siswa lain sehingga pemahaman konsep siswa sangat lemah. Diperlukan upaya 
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan melakukan penerapan 
pendekatan CTL berbasis teori belajar Bruner. Rumusan masalah dalam penelitian ini 
yaitu: (1) bagaimana penerapan pendekaatan CTL berbasis teori belajar Bruner pada 
materi pecahan?, (2) bagaiamanakah peningkatan aktivitas belajar materi pecahan 
siswa kelas IV SDN Antirogo 04 Jember dengan menerapakan pendekatan CTL 
berbasis teori belajar Bruner?, (3) Bagaimanakah peningkatan ketuntasan hasil belajar 
materi pecahan siswa kelas IV SDN Antirogo 04 Jember dengan menerapakan 
pendekatan CTL berbasis teori belajar Bruner? 
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Antirogo 04 Kabupaten Jember. Subjek 
penelitian adalah siswa kelas IV SDN Antirogo 04 Jember yang berjumlah 37 siswa. 
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian 
ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus I, pendekatan CTL berbasis teori Bruner 
diterapkan dengan menggunakan media kertas lipat, sedangkan pada siklus II 
menggunakan garis bilangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 
ix  
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah 
deskriptif. 
Penerapan pendekatan CTL berbasis teori belajar Bruner pada materi pecahan 
pada siklus I, siswa antusias dalam mempresentasikan hasil diskusi, hal tersebut 
disebabkan karena siswa dalam pembelajaran selama ini belum pernah menanggapi 
hasil diskusi dari kelompok lain. Pada kegiatan menentukan nilai pecahan melalui 
tahap enaktif ke tahap ikonik dan simbolik, siswa belum paham dengan prosedur 
dalam mengerjakan soal, sehingga dibutuhkan bimbingan guru dalam setiap 
kelompok. Pada siklus II, siswa tertarik untuk mencari kesalahan pada jawaban 
kelompok lain. Pada kegiatan menyimpulkan materi, siswa cenderung tidak begitu 
konsentrasi, hal tersebut disebabkan bertepatan jam istirahat.  
Pendekatan CTL berbasis teori belajar Bruner dapat meningkatkan aktivitas 
belajar kelas IV SDN Antirogo 04 Jember. Hal ini dapat ditunjukkan dengan 
perolehan persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 79% dengan kategori baik. 
Pada siklus II persentase aktivitas guru sebesar 88% dengan kategori sangat baik. 
Persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 75,08% dengan kriteria aktif. Pada 
siklus II persentase aktivitas siswa sebesar 76,18% dengan kriteria sangat aktif. 
Ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 75,08%. Pada siklus II persentase 
ketuntasan hasil belajar sebesar 86,49%. Secara klasikal ketuntasan hasil belajar pada 
siklus I dan siklus II sudah dikatakan tuntas karena dalam satu kelas lebih dari 70% 
siswa mendapatkan nilai di atas KKM. 
Adapun saran dalam penelitian ini adalah pada diskusi kelompok, hendaknya ada 
pemberian hadiah bagi kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi karena siswa lebih 
antusias dalam tugas kelompok jika mendapat hadiah, sebaiknya guru memberikan 
kegiatan apersepsi yang lebih mengkontruksi siswa dengan meggunakan nilai pecahan yang lebih sulit contoh :   , penggunaan kertas yang berbentuk persegi ataupun persegi panjang lebih efektif digunakan dalam pemberian contoh pecahan    daripada menggunakan kertas berbentuk lingkaran.
