PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKJ B (Studi Kasus Di SMK Nuris Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2015-2016 Pada Kompetensi Dasar Menganalisis peluang Usaha dalam Mata Pelajaran Kewirausahaan)
Abstract
Penerapan model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa untuk lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi awal di kelas XI TKJ B SMK Nuris Jember, kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran Kewirausahaan masih rendah. Selain itu, hasil belajar siswa juga belum memenuhi KKM yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Kewirausahaan kelas XI TKJ B masih sederhana yakni model ceramah. Menurut guru mata pelajaran kewirausahaan, dengan metode ceramah kemampuan berpikir kritis siswa masih cenderung rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui penerapan model problem solving pada siswa kelas XI TKJ B SMK Nuris Jember. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK Nuris Jember pada siswa kelas XI TKJ B dengan jumlah 39 siswa. Penelitian ini menggunakan 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian yaitu observasi, tes dan dokumen. Analisis data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil pengamatan observer pada saat pelaksanaan tindakan. Sedangkan analisis hasil belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan harian. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan model problem solving dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada siklus 1 kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori sedang dengan skor 10,1 dan pada siklus 2 meningkat menjadi tinggi dengan skor 12,3. Begitu pula pada hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa sebesar 78,97 meningkat menjadi 85,51 pada siklus 2.