dc.description.abstract | Model pembelajaran sangat berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar karena dengan adanya model pembelajaran membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Akan tetapi, banyak dari guru yang masih menggunakan model konvensional dalam pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran konvensional guru memegang peran utama dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sementara itu siswa hanya mendengarkan serta mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan guru, sehingga pada pembelajaran didominasi oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa bersifat pasif, karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, akibatnya siswa mudah jenuh, kurang inisiatif, dan bergantung pada guru. Hal ini akan mengakibatkan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Oleh karena itulah peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui penerapan Model Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dengan menerapkan Model Problem Based Learning. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara dan metode dokumen. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas tentang penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi (Studi kasus mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar mendeskripsikan pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian tahun ajaran 2015/2016). Skor kemampuan berpikir kritis siswa sebelum menerapkan model Problem Based Learning sebesar 1,903, sedangkan skor kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I sebesar 2,45835, dan skor pada siklus II sebesar 3,118 yang masuk dalam kategori tinggi. Penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan model Problem Based Learningmemiliki ketuntasan klasikal belajar sebesar 51,43% dengan nilai rata-rata 71,49, pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 77,14% dengan nilai rata-rata sebesar 78,14, dan pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88,57% dengan nilai rata-rata sebesar 82,57. Hasil belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA Negeri 1 Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan setelah penerapan model Problem Based Learning. Hasil belajar siswa terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat peneliti berikan yaitu bagi guru, hendaknya terus meningkatkan dan memvariasi model pembelajaran yang diterapkan di kelas. Bagi sekolah, lebih meningkatkan fasilitas sekolah terutama media elektronik guna menunjang proses pembelajaran di sekolah serta lebih meningkatkan perhatian terhadap aktivitas siswa dalam belajar karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan bagi siswa, untuk terus meningkatkan belajar agar kemampuan berpikir kritis mengalami peningkatan yang dapat berdampak pada hasil belajar siswa tersebut. | en_US |