ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR VERSI 10.0 PADA PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN BANONGAN KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Supply Chain Management merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan oleh semua pihak baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang terdapat pada lingkup rantai pasokan guna mencapai tujuan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen akhir yang sama. Perusahaan Daerah Perkebunan Banongan atau biasa disebut sebagai Perusda Banongan merupakan tempat penelitian ini berlangsung. Terdapat beberapa masalah yang ditemukan pada rantai pasoknya. Permasalahan tersebut ditinjau dari aspek supplier, produksi, dan distributor. Ditinjau dari aspek supplier, permasalahan yang muncul adalah keterlambatan penerimaan bibit dan pupuk sehingga menyebabkan jadwal tanam mundur dari waktu yang telah ditentukan. Ditinjau dari aspek produksi, permasalahannya yaitu terdapat beberapa tebu yang rusak sehingga kegiatan produksi tidak berjalan lancar. Ditinjau dari aspek distributor, permasalahkannya yaitu keterlambatan pengiriman tebu ke pabrik-pabrik gula setempat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan objek penelitian yaitu tebu. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya dengan menggunakan sistem wawancara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak intern perusahaan berupa data penjadwalan, data keuangan, data pesanan, data persediaan, data produksi, data distribusi, data pengembalian, dan data penjualan. Metode Analisis yang digunakan adalah Model SCOR versi 10.0. SCOR membagi proses-proses rantai pasokan menjadi lima proses inti yaitu plan, make, deliver, dan return. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses plan yang menjadi tolak ukur utama berhasil atau gagalnya Perusda Banongan untuk memaksimalkan hasil produksinya. Dalam hal ini perencanaan kegiatan produksi ini perlu diatur sedemikian rupa sehingga pada prakteknya semua kegiatan sudah terkontrol dan terkendali. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Perusda Banongan perlu melakukan pendekatan dengan pemasok sehingga bahan baku yang digunakan sesuai dengan yang diinginkan dan mampu memenuhi permintaan pasar. Pendekatan yang dimaksud adalah membuat suatu perjanjian/kontrak khusus dengan pemasok antara berapa jumlah bahan baku yang diinginkan, kapan bahan baku dikirim, dan berapa biayanya, hal ini akan menumbuhkan rasa percaya (trust) yang tinggi antara pihak Perusda Banongan dan pemasok.