EKSPLOITASI GUMUK DI KELURAHAN ANTIROGO
Abstract
Skripsi dengan judul Eksploitasi Gumuk Di Kelurahan Antirogo ini
membahas tentang eksploitasi gumuk yang terjadi di Kelurahan Antirogo. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisa tentang
eksploitasi gumuk. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Antirogo Kabupaten
Jember dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan
fenomenologi. Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teori ekologi Marx dalam menganalisis hasil data.
Hasil penelitian ini adalah Pertama, potensi sumber daya alam berupa
gumuk banyak tersebar hampir diseluruh wilayah Kelurahan Antirogo. Status
kepemilikan gumuk di Kelurahan Antirogo masih belum jelas hal ini dikarenakan
tidak adanya dokumen legal resmi yang dikeluarkan pemerintah. Kedua,
kandungan gumuk termasuk dalam pertambangan golongan C seperti pasir,
batuan padas, kerikil, dan batu piring membuat gumuk banyak dicari untuk
ditambang. Gumuk tadinya tidak memiliki nilai jual kini menjadi menjadi barang
komoditi yang memiliki nilai jual tinggi. Ketiga, gumuk di Kelurahan Antirogo
semakin hari jumlahnya semakin menurun karena adanya kegiatan penambangan
gumuk untuk diambil isinya.
Harga jual gumuk yang mahal merubah sudut pandang pemilik. Banyak
gumuk yang telah dijual tinggal menunggu waktu untuk ditambang. Bentuk
eksploitasi gumuk dapat berupa kerusakan lingkungan, lingkungan gumuk yang
tadinya sejuk berubah menjadi lahan gersang akibat pertambangan. Maraknya
kegiatan pertambangan tidak sertamerta diiringi dengan proses pembangunan berkelanjutan